Wakil Presiden DPR mengatakan, LPS telah memperkuat ketentraman masyarakat

Masih ada masalah pinjaman online (pinjaman), penipuan investasi, penipuan transaksi mata uang asing (valas).

JAKARTA (JurnalPagi) – Wakil Ketua DPR Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korin Bang) Rachmat Gobel mengatakan kehadiran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meningkatkan ketentraman masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan di Indonesia.

Selain itu, kehadiran lembaga-lembaga tersebut dinilainya sebagai bagian dari good governance dan metode modern dalam administrasi publik.

“LPS menjamin dan memperkuat ketentraman masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perbankan nasional,” kata Rachmat Gobel dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Namun, diakuinya masih ada permasalahan terkait pinjaman online (Panjul) atau pinjaman dalam jaringan, penipuan investasi, penipuan transaksi valuta asing (Valas) dan kasus lain yang mengancam ketentraman masyarakat di layanan keuangan dan investasi.

Maka Rachmat Gobel meminta LPS lebih proaktif memberikan keamanan dan ketenteraman masyarakat. “Jadi kalau mau pinjam atau investasi, lihat dulu LPS sudah jamin atau belum. Kalau ada, aman,” ujarnya saat sosialisasi peran dan kinerja LPS di Gorontalo baru-baru ini.

Gobel optimistis perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas lima persen di tengah tantangan global. Dia berkata: “Kami masih optimis, meskipun kami berada di bawah bayang-bayang meningkatnya inflasi dan memburuknya kondisi ekonomi global akibat perang antara Rusia dan Ukraina.”

Kendalikan Lalu Lintas Tahun Baru, Gobel: Utamakan Keamanan dan Pelayanan Publik

Rachmat Gobel imbau warga hindari politik uang dalam pemilu

Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu mendorong usaha kecil dan menengah, menjaga penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan memantau ekspor. Namun, Gobel menegaskan, solusi terbaik dalam mewujudkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat adalah pengembangan sumber daya manusia.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yoliharto mengatakan, sejarah keberadaan LPS berawal dari krisis tahun 1998. Untuk menjamin simpanan nasabah, pemerintah menjadi penjamin dan mengambil alih.

Dikatakannya: Berdasarkan pengalaman itu, LPS dibentuk agar setiap ada masalah dengan kredit rakyat di bank atau asuransi, sistem dan lembaga akan standby. Ini efektif selama krisis 2008 dan 2014. LPS berdiri berkat UU No. 24 Tahun 2004 dan resmi berdiri pada tahun 2005.

Dimas mengatakan: Saat ini terdapat 1716 bank, termasuk 106 bank umum dan 1610 BPR. Sementara itu, 118 bank termasuk satu bank umum dan 117 BPR telah ditutup.

Rachmat Gobel meresmikan Rumah BSPS di Gorontalo Utara

Rachmat Gobel Uji Coba Tanam Singkong Organik Bantu Ketahanan Pangan

Koresponden: Risbani Fardaniyah
Editor: AgusSalim
Hak Cipta © JurnalPagi 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *