Pemerintah Kabupaten Garut memperluas tanggap darurat bencana tanah longsor

Pada masa tanggap darurat, seluruh masyarakat terdampak bencana akan menerima kebutuhan hidup dasar seperti perbekalan dan tempat tinggal yang nyaman.

Garut (JurnalPagi) – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam hingga 14 hari ke depan untuk menyelesaikan penanganan wilayah terdampak longsor dan longsor di Kabupaten Banjarwangi dan Pakenjeng.

“Hasil rapat sepakat sebaiknya kita perpanjang kegiatan tanggap darurat ini hingga 14 hari ke depan, ini yang sudah kita tetapkan,” kata Nordin Yana, Sekda Pemkab Garut, saat rapat analisis dan pengkajian situasi darurat. Penanganan Respons Gerakan Bumi dan Longsor di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Selasa.

Ia mengatakan, Pemkab Garut sudah menyiapkan pusat tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Banjarwangi yang terdampak longsor, kemudian Kabupaten Pakenjeng yang terdampak longsor.

Ia mengatakan, Pemkab Garut kemudian memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam karena masih ada upaya yang perlu dilakukan untuk lebih menangani lokasi bencana, termasuk rencana relokasi rumah warga yang terkena bencana alam.

“Jadi masih banyak teman-teman di lapangan yang belum kita liput sepenuhnya, sehingga perlu perpanjangan tanggap darurat yang kedua,” ujarnya.

Secara umum hasil asesmen disampaikannya bahwa teknis tindakan pihak-pihak terkait dalam penanganan bencana alam telah mengalami kemajuan baik sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

Namun dalam masa tanggap darurat berkelanjutan ini, kata dia, seluruh satuan kerja di daerah bisa lebih maju dalam menyelesaikan tugasnya sebagai tanggung jawab bersama dalam memulihkan status masyarakat terdampak bencana alam.

“Saya minta apa yang sudah dilakukan bisa lebih ditingkatkan karena ini tanggap darurat, jadi mau tidak mau harus menjadi tanggung jawab kumulatif atau ‘pemulihan’ terhadap kondisi masyarakat yang ada,” ujarnya.

Aah Anwar Saefuloh, Direktur Pelaksana BPBD Kabupaten Garut menambahkan, pada masa tanggap darurat, seluruh masyarakat terdampak bencana alam akan mendapatkan kebutuhan pokok hidup seperti perbekalan dan tempat tinggal yang nyaman.

Dia berkata: “Kami akan terus mendukung makanan ini selama kami berada di kamp pengungsi dengan dapur umum selama 14 hari, dan kemudian kami akan melanjutkan tanggap darurat kedua dalam 14 hari ke depan.”

Dikatakannya, dalam menangani wilayah terdampak bencana alam, sebaiknya 70 rumah warga dipindahkan ke tempat yang aman dari risiko bencana alam seperti tanah longsor dan perpindahan tanah. Sedangkan mereka yang pindah secara mandiri diberikan pembayaran stimulus untuk perumahan.

Katanya: Kalau pemindahannya terkonsentrasi, ke tempat yang sudah disiapkan.

Pemkab Garut merelokasi 15 rumah korban longsor di Banjarwangi.
Mensos Salurkan Santunan kepada Korban Longsor Garut di Talagajaya


BPBD: 113 rumah rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 SR di Garut.
Pemkab Garut Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Koresponden: Purnama Gratis
Redaktur: Mohammad Yusuf
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *