Israel: Proposal gencatan senjata yang diterima Hamas jauh lebih sedikit dibandingkan tuntutannya

JERUSALEM (JurnalPagi) – Israel menilai usulan gencatan senjata yang disetujui kelompok militan Palestina Hamas tidak memenuhi tuntutan utama Tel Aviv.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin malam (5/6), Israel akan mengirimkan tim untuk bernegosiasi dengan mediator guna menggunakan kemungkinan mencapai kesepakatan dengan syarat-syarat yang dapat diterima Israel.

Menurut pernyataan itu, Kabinet Perang Israel memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas dengan tujuan mencapai kemajuan dalam pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya.

Hamas mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka telah menerima proposal Qatar dan Mesir untuk gencatan senjata di Gaza.

Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Keputusan Hamas ini diambil setelah tentara Israel memerintahkan warga Palestina di timur Rafah pada Senin pagi untuk segera mengungsi ke kota al-Mawasi di Jalur Gaza selatan.

Menurut Radio Tentara Israel, diperkirakan 100.000 warga sipil Palestina tinggal di daerah yang akan dievakuasi.

Tadi Malam 22 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel

Rafah adalah rumah bagi lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina yang mencari perlindungan setelah serangan Hamas yang dilancarkan Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Sejak itu, Israel terus melanjutkan serangannya ke Gaza, menewaskan lebih dari 34.700 warga Palestina dan menyebabkan bencana kemanusiaan.

Sumber: Anadolu

PBB Kecam Perintah Israel Pemindahan Warga Palestina dari Rafah
Jika Israel Serang Rafah, Hamas Siap Dukung Palestina

Penerjemah: Yashinta Difa Pramodian
Redaksi : M Razi Rahman
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *