Pemuda lintas agama bantu pengamanan Idul Fitri di Ofir, Pasaman Barat

Simpang Empat, – (JurnalPagi) –

Puluhan komunitas lintas agama dan pemuda di Nagari Ophir, Kecamatan Lohak Nan Do, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat turut berperan mengamankan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah sebagai wujud toleransi antar umat beragama di daerah tersebut.

Thomas Sutarjo, salah satu tokoh masyarakat lintas agama Ophir Pasaman Barat, di Simpang Empat, Kamis, mengatakan kegiatan masyarakat lintas agama sudah berlangsung lama dan masih terus berlangsung.

Menurutnya, koordinasi dan saling membantu tanpa memandang perbedaan suku, budaya, dan agama merupakan salah satu ciri hidup bersama di tengah keberagaman yang ada di Ophir.

Salah satu bentuk koordinasi dan koordinasi pemuda lintas agama adalah membantu pengamanan kendaraan bermotor dan mengatur lalu lintas pada saat pelaksanaan Salat Idul Fitri 1445 H di sekitar Masjid Noorulayman Jama dan Masjid Al-Muhajireen Nagri Ofir kawasan Lohak Nan Do.

Dikatakannya, Aksi sosial ini merupakan warisan yang diwariskan secara turun temurun yang dilakukan oleh para sesepuh dan orang tua pada masa lampau untuk menciptakan keharmonisan dan persahabatan antar masyarakat dalam masyarakat khususnya di Nagari Ophir.

Ribuan Warga Kunjungi Monas di Hari Kedua Idul Fitri

Dikatakannya, agenda rutin tersebut dilakukan setiap tahunnya untuk merayakan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Masyarakat dan pemuda lintas agama bahu-membahu membantu mengamankan kendaraan bermotor dan mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi masjid.

Sebaliknya, kegiatan yang sama juga dilakukan setiap perayaan Natal bagi non-Muslim di tempat ibadah (gereja) di Nagari Ophir, ”ujarnya.

Dijelaskannya, aksi sosial ini diikuti oleh 35 warga masyarakat bersama pemuda lintas agama yang bertugas di sekitar Masjid Raya Noorulayman dan Masjid Al-Mahajrin Ophir.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menciptakan sinergi antar seluruh lapisan masyarakat dalam segala bentuk kegiatan sosial di Nagari Ophir.

“Saling membantu dan silaturahmi antar sesama merupakan wujud komitmen kita untuk hidup bersama di tengah keberagaman,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh pemuda Kareng Taruna Nagari Ophir Visnu A. Utama mengatakan komunitas Nagari Ophir sering disebut miniatur Indonesia karena terdiri dari suku Jama, Minang, Mandiling dan suku lain yang berbeda agama.

Menurutnya, keberagaman suku, budaya, dan agama bukan menjadi kendala dalam menciptakan keharmonisan, kebersamaan, dan persahabatan antar umat manusia.

“Sebagai generasi muda tentunya kita meneruskan apa yang telah dilakukan oleh para sesepuh dan orang tua kita sebelumnya,” ujarnya.

Ia berharap agar kegiatan sosial ini dapat terus berlanjut pada generasi mendatang sehingga kebersamaan dan solidaritas seluruh elemen masyarakat dapat terjalin khususnya dalam berbagai kegiatan sosial di Nagri Ofir.

Beliau menyampaikan, “Terima kasih atas bantuan rekan-rekan dan sahabat masyarakat serta para pemuda lintas agama. Saya berharap kerukunan antar umat beragama di Nagari Ophir dapat terus berlanjut di masa yang akan datang.”

Sebelumnya, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnuvanto mengatakan keberagaman yang ada merupakan modal bagi pembangunan Pasaman Barat.

Harapannya, kita harus menjaga dan meneruskan budaya saling menghormati, menghormati dan menjaga keharmonisan.

***3***

Koresponden: Altas Molana
Redaktur: Triono Subagyo
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *