Dinas Perhubungan Bantul tidak merekomendasikan penggunaan jalur Sino Mati bagi pemudik

Sebaiknya kendaraan tidak menggunakan jalur Sino-Mati…

Bantul (JurnalPagi) – Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak merekomendasikan jalan Cino Mati di wilayah perbatasan Kecamatan Pleret dan Dlingo untuk dilalui kendaraan rumah dan wisata karena jalan tersebut rawan kecelakaan lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Singgi Riadi di Bantul, Selasa, mengatakan, “Sebaiknya kendaraan tidak boleh melewati Sino Mati, namun berdasarkan pengalaman terakhir masih ada penumpang yang lewat di sana.”

Menurut dia, jalur Sino-Mati rawan kecelakaan lalu lintas bagi pemudik dan wisatawan yang kurang paham dengan kondisi lahan, karena jalan berbukit terjal dan berkelok-kelok, serta terdapat bebatuan dan lembah di kedua sisi jalan.

Pemkab Bogor Petakan Sembilan Titik Rawan Lalu Lintas di Jalur Puncak

Dikatakannya, Pemerintah daerah sudah memerintahkan penutupan jalur Sino-Mati di aplikasi Google Map, namun pada praktiknya penumpang tidak bisa diarahkan ke jalur tersebut jika melewati tujuan yang diinginkan melalui jalur perbukitan.

Katanya: Namun sudah kami beri label, bila teman-teman boleh mencari melalui Cino Mati di Google Maps, pasti ada labelnya sebagai zona bahaya dan disarankan untuk tidak melewatinya.

Ia juga mengatakan, polisi lalu lintas meminta pihak penyelenggara angkutan memasang rambu larangan agar aparat kepolisian turun tangan menjaga jalan jika ada kendaraan besar.

“Itu sudah kita lakukan, baik di simpang Char Trung maupun di simpang Se Dar Bauran Plert sudah kita pasang rambu-rambu. Kita sudah pasang rambu-rambu untuk bus, lalu lintas kendaraan besar dilarang,” ujarnya.

Perhatian Polres Garut pada Lima Jalur Mudik Rawan Kecelakaan

Singhi juga mengatakan, pihaknya telah mendirikan pos pemeriksaan bersama polisi di jalur Sino Mati dan mengerahkan personel untuk mengendalikan dan mengatur arus kendaraan serta mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.

Koresponden: Harry Siddique
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *