BKSDA dan SBI Kalsel melindungi populasi bekantan dengan patroli terpadu.

Kami terus bergotong royong memulihkan Hutan Mangrove Rambai demi kelestarian ekosistem bekantan.

Banjarmasin (JurnalPagi) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan dan Yayasan Bekantan Indonesia (SBI) melindungi populasi bekantan dengan melakukan patroli bersama di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakot dan Pulau Bakot. Daerah.

Kepala Bidang Konservasi Zona II Banjarbaru BKSDA Kalsel, M. “Tentu upaya konservasi akan lebih optimal seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta melestarikan bekantan dan habitatnya,” ujar Ridwan Effendi di Banjarmasin. , Senin

Dia menjelaskan, patroli merupakan upaya menjaga dan mengamankan habitat bekantan.

Secara khusus, mencegah dan membatasi pergerakan agen perusak habitat bekantan berupa Hutan Mangrove Rambay.

“Jangan sampai terjadi konflik antara manusia dengan satwa liar, khususnya bekantan,” jelasnya.

GGN: Pulau Koryak adalah tempat istimewa di Taman Nasional Maratus, Kalimantan Selatan.

Restorasi Mangrove Proboscis Monkey Friend 3214.08 Menyerap Karbon Dioksida.

Pembinaan dan pelatihan tim BKSDA dan SBI di Desa Wisata Marabhan Baru, Kabupaten Barito Kuala. JurnalPagi/Kata

Presiden SBI Amalia Rezki mengungkapkan bahwa di wilayah operasinya, Stasiun Penelitian Bekantan di Pulau Koryak telah mengalami peningkatan populasi bekantan lebih dari 100 persen dalam lima tahun terakhir.

Awalnya hanya ada sekitar 14 orang di tahun 2016, kini populasinya sudah mencapai 36 orang di akhir tahun 2022.

Dalam sosialisasi dan edukasi perlindungan bekantan dengan masyarakat desa wisata Marabhan Baru, agen mengajak warga untuk bersama-sama menjaga keutuhan hutan mangrove Rambay yang tersisa dan segera memberikan informasi jika terjadi perusakan hutan atau konflik antara satwa liar dan satwa liar. manusia.menyediakan

“Mari kita bersama-sama terus memulihkan Hutan Mangrove Rambai untuk keberlangsungan ekosistem bekantan dan kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Aliansieh selaku Kepala Desa Murabhan Baru mengucapkan terima kasih kepada SBI yang telah membina desanya selama lima tahun terakhir sehingga menjadi desa wisata yang maju berbasis perlindungan bekantan dan kearifan lokal.

Adaro dan BKSDA Kalsel: Populasi Bekantan Meningkat di Taman Wisata Alam Pulau Bakot.

Pemberita: Kata
Editor: Budi Santoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *