Untuk melindungi data pribadi, pahami ekosistem transaksi digital

Jakarta (JurnalPagi) – Pendiri Goleti.id Heni Andriani mengatakan, mengetahui ekosistem transaksi digital penting untuk mencegah penyalahgunaan data pribadi.

Untuk menghindari aktivitas yang merugikan, termasuk potensi penyalahgunaan data pribadi, konsumen harus mengenal ekosistem transaksi online seperti marketplace, dompet digital, dan transaksi digital lainnya, kata Heaney dalam keterangan yang diterima, Sabtu.

Hal itu diungkapkannya dalam webinar bertajuk “Keamanan Transaksi Digital: Perlunya Perlindungan Data Pribadi” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika di Marus, Sulawesi Selatan, Kamis (14/3).

Haney mengatakan, seiring dengan berubahnya perilaku masyarakat dari offline ke online di era digital saat ini, maka akan berdampak pada digitalisasi perilaku transaksi masyarakat.

Pakar: Otoritas Perlindungan Informasi Pribadi harus segera dibentuk

YLKI imbau badan usaha tingkatkan sistem perlindungan data pribadi

Transaksi digital ini memiliki banyak tantangan, seperti keamanan data pribadi dan keuangan yang harus diperhatikan secara serius untuk mencegah penipuan dan kebocoran informasi.

Ia mengatakan: “Tantangan lainnya adalah ketergantungan terhadap teknologi yang menimbulkan risiko gangguan layanan dan serangan siber, serta kesulitan teknis dalam penggunaan program transaksi digital.”

Kendati demikian, Haney menilai transaksi digital sudah menjadi bagian masyarakat karena memiliki beberapa keunggulan.

Pertama, kemudahan akses, karena memungkinkan masyarakat bertransaksi dari mana saja selama terkoneksi dengan internet.

Kedua, menghemat waktu dan biaya, karena dapat menghemat waktu dan biaya transportasi. Ketiga, kemudahan pelacakan dan pengelolaan keuangan.

Keempat, fleksibilitas metode pembayaran, karena terdapat berbagai metode pembayaran yang dapat dipilih konsumen sesuai dengan preferensi dan kebutuhannya, seperti kartu kredit, transfer bank, e-wallet, dan mata uang digital.

CEO sekaligus co-founder Kururio Indonesia Eko Prasetya menambahkan, data pribadi di dunia maya harus dilindungi karena berkaitan dengan banyak hal.

Diantaranya adalah mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kemungkinan terjadinya perundungan gender secara online, menghindari potensi penipuan, menghindari potensi pencemaran nama baik, dan memiliki kendali atas data pribadi Anda.

Untuk itu, kata dia, masyarakat sebagai pengguna internet hendaknya mendukung etika berinternet sebagai upaya perlindungan data pribadi.

Etika digital dapat menjadi panduan bagi penggunaan berbagai platform digital yang terinformasi, bertanggung jawab, jujur, dan bernilai baik.

Sementara itu, anggota relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sultra Adrian Doi Perkasa mengatakan ada sejumlah hal penting yang perlu dibenahi di era digital saat ini.

Sama seperti tidak ada sistem yang 100% aman, keamanan selalu berbanding terbalik dengan kenyamanan, platform yang paling sering digunakan adalah yang paling rentan terhadap serangan siber, keamanan digital memerlukan biaya namun tidak melebihi aset yang dilindungi, dan tanggung jawab untuk melindungi privasi pribadi. data dengan pemilik data.

Menurutnya, agar aman dari serangan di dunia maya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, antara lain tidak mengungkapkan informasi pribadi, menginstal software antivirus, tidak meremehkan password, tidak mengklik sembarangan, dan menghindari software bajakan. . , dan berhati-hatilah terhadap area WiFi publik.

Selain itu, untuk mencegah kebocoran informasi pribadi di Internet, masyarakat harus menjaga keamanan password sejumlah akun di aplikasi digital.

“Seperti mengubah kata sandi yang aman, mengaktifkan verifikasi dua langkah, dan menggunakan pengelola kata sandi,” kata Adrian.

Workshop literasi digital ini merupakan salah satu kegiatan dari program “Indonesia’s Growing Digital Capability” yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Commifo Resmi Keluarkan Draf Turunan UU Perlindungan Data Pribadi

Wamenkominfo Minta Masyarakat Tak Bagikan Informasi Pribadinya di Media Sosial

Para Ahli Berbagi Tips Mengidentifikasi dan Mengamankan Data Pribadi

Koresponden: Fetor Rochman
Diedit oleh: Zita Mirina
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *