75% perusahaan menganggap kecerdasan buatan penting dalam proses rekrutmen

Laporan Wawasan Akuisisi Bakat 2024 oleh Mercer | Mattel mengungkapkan bahwa 75% perusahaan di Indonesia menganggap kecerdasan buatan (AI) penting dalam proses rekrutmen, sehingga menyoroti perlunya kemampuan yang relevan dalam angkatan kerja.

Dalam laporan ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia memandang keterampilan AI sebagai keterampilan yang tidak terpisahkan.

“Dalam lingkungan yang berkembang pesat saat ini, perusahaan harus memberdayakan tenaga kerjanya untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan keterampilan,” kata Isdar Marwan, Direktur Layanan Karier Mercer Indonesia, dalam siaran pers yang diterima, Minggu.

Laporan tersebut menyatakan bahwa kecerdasan buatan dan otomatisasi diperkirakan akan terus berdampak pada peran pekerjaan di berbagai industri.

Mark Zuckerberg mengungkap potensi monetisasi meta-kecerdasan buatan di masa depan

Kemendikbud Sebut Pengembangan Kecerdasan Buatan Akan Dukung Kemajuan Pendidikan Indonesia

Misalnya, para pemimpin SDM percaya bahwa pekerjaan seperti pemasaran email (60 persen) dan manajer layanan pelanggan (48 persen) memiliki risiko paling tinggi untuk menjadi usang dan kemungkinan besar akan digantikan oleh kecerdasan buatan.

Di sisi lain, permintaan akan peran pekerjaan berbasis AI, seperti ilmuwan data dan pembuat konten AI, diperkirakan akan meningkat.

Isdar mengatakan penerapan praktik perekrutan berbasis keterampilan sangat penting bagi perusahaan karena dapat meningkatkan perolehan talenta, menciptakan kumpulan tenaga kerja yang lebih berkelanjutan dan beragam, mempersiapkan tenaga kerja masa depan, meningkatkan keterlibatan dan retensi karyawan, serta memanfaatkan sumber daya manusia lebih efisien.

“Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi AI untuk memperkaya sumber daya manusia mereka dan membangun tim yang berkinerja tinggi,” katanya.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa prioritas rekrutmen bagi para pemimpin SDM pada tahun 2024 adalah menarik talenta-talenta terbaik, mengurangi waktu yang diperlukan untuk merekrut talenta, serta meningkatkan dan meningkatkan keterampilan karyawan.

Mampu menarik talenta terbaik sesuai anggaran juga penting bagi 63% perusahaan di Indonesia.

Para pemimpin SDM menyadari bahwa perekrutan yang inklusif akan menjadi kunci bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, dimana 67 persen mendukung kesetaraan gender dalam proses perekrutan.

Dalam jangka panjang, 57% perusahaan di Indonesia percaya bahwa fokus pada Employer Branding akan menjadi hal yang penting dalam lima tahun ke depan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Pemimpin pasar Mercer Indonesia Astrid Suryapranata menekankan pentingnya menggabungkan teknologi dengan praktik yang berpusat pada manusia.

“Seiring dengan peralihan lanskap akuisisi bakat ke arah perekrutan berbasis keterampilan, memprioritaskan kompetensi spesifik seperti keterampilan AI akan menjadi hal yang sangat penting,” katanya.

Astrid mengatakan perusahaan perlu fokus pada kebutuhan tenaga kerjanya dengan mendorong lingkungan kerja yang positif, memberikan kesempatan rutin untuk mengembangkan keterampilan, dan memberikan insentif finansial agar tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan.

Pada akhirnya beliau menyampaikan: “Tahun 2024 akan menjadi tahun penentu terbentuknya Workforce 2.0 di Indonesia dan luar negeri.

Survei Wawasan Akuisisi Bakat 2024 oleh Mercer | Mettl mewawancarai lebih dari 750 profesional sumber daya manusia (SDM) di lebih dari 20 industri di Indonesia untuk mengungkap wawasan mengenai tren perekrutan yang akan membentuk strategi masa depan perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *