Saran dokter, berhentilah mengukur kebahagiaan dengan standar orang lain

JAKARTA (JurnalPagi) – Saran pakar kesehatan mental di Jakarta adalah menghentikan atau menghentikan kebiasaan mengukur kebahagiaan dengan standar orang lain.

Melalui seminar edukasi kepada masyarakat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengundang dokter spesialis psikiater dari RSUD Tarakan, Jakarta, dr Sinambela, SpKJ(K) untuk memaparkan materi edukasi bertajuk “Kebahagiaan dan Kondisi Tanpa Syarat” asalkan.

Pakar kesehatan jiwa ini sepakat bahwa faktor penghambat kebahagiaan seringkali disebabkan oleh munculnya tekanan dalam diri seseorang untuk mencapai apa yang diperolehnya dari kriteria orang lain dalam mengukur kebahagiaan.

Denmark Jadi Negara Teratas dalam Kebahagiaan Lansia

“Misalnya di usia segini harus menikah, di usia segini pasti sudah bekerja. Lalu kalau sudah menikah, pasti hamil, seperti itu. Jadi banyak sekali kriteria sosial yang menjadi Tekanan “Atau tekanan membuat orang tidak bahagia,” kata Dr. Zuluya, yang biasa disapa Dr. Vivi.

Sementara itu, dr Yeni juga menjawab, menurutnya standar kebahagiaan orang lain pasti berbeda-beda. Karena manusia mempunyai ciri khas tersendiri yang bisa dilihat kelebihan maupun kekurangannya.

“Masalah muncul ketika kita menemui hal-hal yang di luar ekspektasi tertentu,” kata dr Yeni agar fokus hanya pada aspek negatifnya saja.

Kunci Kebahagiaan Melalui Pola Hidup Sehat karya Minati Atmangara

Di era internet seperti sekarang, sangat mudah untuk menetapkan ekspektasi tertentu sebagai tolok ukur kebahagiaan, sehingga banyak hambatan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman.

Misalnya, untuk membungkuk Atau aktivitas memajang barang-barang mewah atau menjalani hidup mewah melalui media sosial. Hal ini berimplikasi pada pengukuran kebahagiaan berdasarkan materi. Meskipun hal ini tidak selalu terjadi.

Penyelenggaraan acara Jakarta Kebangkitan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebahagiaan diri sendiri. Hal ini akan mengurangi masalah kesehatan mental di Jakarta.

Vantage Foundation dan Duotech Berkolaborasi Menyebarkan Kebahagiaan

Berdasarkan laporan indeks kota paling sedikit dan paling stres pada tahun 2021, Jakarta masuk dalam daftar 10 kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia.

Survei global lainnya pada Health Services Monitoring 2023, yang meneliti pandangan 23.274 responden dewasa di 31 negara antara tanggal 21 Juli dan 4 Agustus 2023, menemukan bahwa kesehatan mental adalah masalah kesehatan yang paling mengkhawatirkan sebelum kanker.

Koresponden: Abdo Faisal
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *