Tiongkok menerapkan rencana aksi untuk meningkatkan produksi biji-bijian

Jakarta (JurnalPagi) – Dalam upaya terbarunya untuk menjamin ketahanan pangan, Tiongkok memulai musim baru untuk meningkatkan produksi biji-bijiannya secara signifikan di tahun-tahun mendatang.

Menurut rencana aksi yang diterbitkan oleh Dewan Negara Tiongkok, negara tersebut berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi biji-bijian hingga lebih dari 50 juta ton pada tahun 2030. Pada saat itu, luas tanam biji-bijian akan mencapai sekitar 1,75 miliar mu (satuan luas di Tiongkok) atau setara. 117 juta hektar dan panen gabah di Mu akan mencapai 420 kg.

Tiongkok telah mencatat produksi biji-bijian lebih dari 650 juta ton selama sembilan tahun berturut-turut, dengan porsi biji-bijian per kapita sebesar 493 kilogram, kata Xinhua di Jakarta, Selasa.

Namun, seorang pejabat Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan: “Namun, pasokan dan permintaan sereal masih ditandai dengan” keseimbangan yang ketat “dan kesenjangan ini mungkin melebar di masa depan, sehingga perlunya peningkatan produksi lebih lanjut untuk menjamin ketahanan pangan. Adalah.Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional/NDRC), lembaga perencanaan ekonomi terkemuka di negara tersebut.

Rencananya, jagung dan kedelai akan menjadi kontributor utama peningkatan produksi gabah. Untuk beras dan gandum, perhatian akan diberikan pada peningkatan kualitas dan optimalisasi struktur. Kentang dan jenis biji-bijian serta kacang-kacangan lainnya akan dipromosikan berdasarkan kondisi setempat.

Proyek-proyek besar mulai dari konservasi air hingga pembangunan lahan pertanian berstandar tinggi dan kebangkitan industri benih akan dilaksanakan di 720 wilayah penghasil biji-bijian utama di bawah bimbingan NDRC bersama dengan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok.

Koresponden: Xinhua
Redaktur: Ade P Marboen
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *