PVMBG menegaskan video Gunung Tangkoban Prahu yang meletus adalah hoaks.

Jakarta (JurnalPagi) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membenarkan adanya video viral yang beredar melalui media dan kelompok sosial. berbincang-bincang Tidak benar atau salah mengenai letusan Gunung Tangkoban Parahu.

Ketua PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, video yang diputar bukanlah video yang menampilkan aktivitas vulkanik Gunung Tangkoban Parahu saat ini.

Kemunculan video palsu ini membuat panik masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu atau masyarakat yang ingin mengunjungi Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu serta tempat wisata di dekat gunung tersebut.

PVMBG meminta masyarakat dan wisatawan tetap tenang, beraktivitas seperti biasa dan tidak mengobarkan berbagai isu terkait erupsi Gunung Tangkoban Prahu.

Perkembangan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dapat dilihat melalui aplikasi Magma Indonesia melalui website atau diunduh di Google Playstore.

Gunung Tangkoban Parahu merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Gunung berapi ini mempunyai 9 kawah, dua kawah utama terletak di kawasan puncak yaitu Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Letusan Gunung Tangkoban Parahu umumnya berupa letusan freatik Kave Rato. Saat ini kawasan Dahane dan sekitarnya sudah menjadi destinasi wisata dalam dan luar negeri.

Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Tangkuban Perahu terakhir kali mengalami letusan pada 26 Juli 2019. Aktivitas letusan diawali dengan letusan freatik dari Kawah Ratu.

Setelah melalui fase erupsi selama hampir tiga bulan, aktivitas vulkanik tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan tingkat aktivitas kembali menurun hingga normal pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 09:00 WIB.

Tingkat aktivitas saat ini masih normal, ditandai dengan aktivitas asap putih yang mengepul dari Kaveh Rato dengan intensitas ringan hingga tebal, 5 hingga 110 meter di atas dasar kawah.

Selama tahun 2023 hingga 11 Januari 2024, catatan gempa menunjukkan kurang dari lima gempa per hari, dan gempa vulkanik yang terkait dengan sumber magma sangat jarang terjadi dan tidak tercatat adanya letusan seismik.

Koresponden: Sugiharto Purnama
Redaktur: Endang Sukarelawati
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *