Waspada gempa susulan, pemerintah kota Kanazawa mengubah sekolah menjadi pusat evakuasi

TOKYO (JurnalPagi) – Pemerintah Kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa, menjadikan sekolah-sekolah, termasuk sekolah dasar dan menengah, menjadi pusat evakuasi warga untuk waspada terhadap gempa susulan yang terjadi di Jepang pada Senin.

“Sekolah dasar dan menengah saat ini dibuka sebagai pusat evakuasi,” kata sebuah peringatan resmi pemerintah Jepang yang tersedia di Tokyo pada hari Senin.

Permintaan ini berupaya memprediksi gempa susulan yang masih akan terjadi sepanjang pekan ini.

“Gempa bumi sebesar ini diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang minggu ini dan terjadi dengan intensitas yang lebih besar dalam waktu dekat,” kata peringatan tersebut.

Data resmi pemerintah kota Kanazawa menunjukkan total ada 46 pusat evakuasi dengan 1.300 orang hingga Senin (1/1) pukul 17.30.

Pemerintah mengimbau warga memeriksa pusat evakuasi terdekat.

Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan magnitudo 5+ terjadi di lepas pantai Laut Jepang yang berpusat di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1) pukul 16.10 waktu setempat (14.10 WIB).

Jepang Diguncang Gempa Dahsyat 7,4 Meter, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

Pukul 17.04 waktu setempat (15.04 WIB), tsunami setinggi 70 cm muncul di pelabuhan Kanazawa dan dipastikan menimbulkan kerusakan.

satu dari. Dian Navitasari, warga negara Indonesia (WNI) di Kanazawa mengatakan, saat ini dirinya dan keluarga mengungsi di Masjid Kanazawa.

Dia berkata: “Kami akan tinggal di masjid malam ini sampai gempa susulan mereda.

Ia menambahkan, sebagian pengungsi masih bertahan di masjid karena masih terjadi gempa susulan.

Gempa juga dirasakan di Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi dan Akita. .

Meli Suryanti, warga Indonesia di Provinsi Tottori, mengaku merasakan guncangan gempa tersebut.

Kami masih merasakan getaran di Tottori dan bahkan berlari ke arahnya wilayah aman,” Dia berkata.

Dia berhasil bertahan di tempat berkumpul selama 30 menit. Alarm terus berbunyi untuk menjauhkan warga dari pantai.

KBRI Tokyo mencatat dalam sistem pelaporan mandiri, terdapat 3.791 WNI yang berdomisili di tiga provinsi terdampak gempa, termasuk 1.315 WNI yang berdomisili di Prefektur Ishikawa. Toyama (1344 orang) dan Niigata (1132 orang).

BMKG Sebut Gempa Tsunami Jepang Tak Berdampak ke Indonesia
Peringatan Tsunami Tak Dibatalkan, WNI di Jepang Diminta Waspada.

Koresponden: Joyta Trisena Rahayu
Editor: Ari Novarina
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *