Rupee menguat seiring Amerika menghentikan kenaikan suku bunga tahun ini

Federal Reserve menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut dan melemahnya dolar serta penurunan harga komoditas.

Jakarta (JurnalPagi) – Manajer laba berjangka Farexindo Ibrahim Aswabi menyatakan keputusan Federal Reserve (Fed) membatalkan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lanjut pada tahun 2024, sejauh ini nilai tukar rupiah terhadap rupiah Dolar AS menguat

Federal Reserve menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut, melemahkan dolar dan menurunkan harga komoditas. Namun Bank Sentral AS masih menunjukkan tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunganya, kata Ibrahim Aswabi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Statistik ekonomi Amerika Serikat yang dipublikasikan tadi malam juga menyajikan hasil berbeda. Ada yang lebih baik dari perkiraan, seperti pengolahan data otomatis (ADP) non-farm payrolls sebesar 192 ribu dari perkiraan 179 ribu.

Ada juga beberapa data yang tidak sesuai perkiraan, seperti data dari indeks manajer pembelian Institute for Supply Management (ISM), yang berada di angka 49,2 dari 50,0.

Rupee Menguat, Pasar Masih Mencerna Pernyataan Ketua Fed

Rupee Kamis menguat ke Rs 16.225 per dolar AS

Pada akhir perdagangan Kamis, rupee menguat 74 poin atau 0,46 persen menjadi Rp 16.185 per dolar AS.

Kurs Dolar Antar Bank Jakarta (JISDOR) juga naik menjadi Rp 16.202 per dolar AS pada Kamis.

Sejalan dengan itu, Ariston Tjendra, pengamat pasar uang, meyakini ada dua poin yang bisa diambil dari komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (5/1) dini hari.

Pertama, Federal Reserve tidak mempertimbangkan menaikkan suku bunga AS pada tahun 2024.

Menurut dia, di satu sisi pengumuman tidak adanya kenaikan memberikan kelegaan bagi pasar dan dapat menciptakan sentimen positif terhadap aset-aset berisiko.

Di sisi lain, tanda-tanda penundaan penurunan suku bunga telah menimbulkan kekhawatiran di pasar bahwa Federal Reserve mungkin tidak mengambil keputusan tersebut pada tahun ini.

Jika dilihat dari faktor domestik, data inflasi bulan April kemungkinan akan memberikan sentimen positif bagi rupee jika kinerjanya tetap di kisaran 3,0%.

Seperti diketahui, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan sebesar 3%.tahun ke tahun/tahun) dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,19%.sejauh tahun ini/ytd).

Berdasarkan perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), tingkat inflasi pada April 2024 sebesar 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya.bulan demi bulan/mtm). CPI meningkat dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,4 pada April 2024.

Rupee Melemah Seiring Investor Menanti Hasil Rapat FOMC

Rupee Jatuh Karena Pasar Menanti Arah Kebijakan Suku Bunga AS

Koresponden: M. Bagher Adros Altas
Redaktur: Agus Salim
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *