Mentan: Menambah subsidi pupuk untuk meningkatkan produksi pertanian

Petani adalah tulang punggung pangan, pangan merupakan faktor yang sangat vital

Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Pertanian Andi Imran Suleiman (Mentan) menekankan peningkatan produksi pertanian melalui tambahan subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun, sebagai langkah strategis optimalisasi sektor pertanian Indonesia untuk ketahanan pangan nasional.

“Tadi kami informasikan kepada Presiden (Joko Widodo) bahwa kondisi El Nino saat ini memberikan dampak yang sangat memprihatinkan, dimana masa tanamnya tertunda dua bulan, diperkirakan tiga bulan bahkan lebih. “Hal ini akan mempengaruhi produksi pada tahun 2024,” kata Emran di Jakarta, Rabu. Kalau pupuk tetap 4,73 juta ton, ini bisa memperburuk produksi (pertanian) kita di tahun 2024.

Dikatakannya: Alokasi penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 93-93 sebanyak 9,5 juta ton, kemudian pada tahun 2021-2019 alokasi pupuk bersubsidi turun menjadi lebih dari 8 juta ton. Kemudian mencapai 7,78 juta ton pada tahun 2022.

Alokasi pupuk bersubsidi akan kembali dikurangi pada tahun 2023 menjadi 6,13 juta ton. Sedangkan pada tahun 2024 hanya sebesar 4,73 juta ton. Keadaan tersebut kemudian dilaporkan Menteri Pertanian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jadi kami bawa ke rapat koordinasi nasional dan bawa langsung ke presiden, kata Imran.

Imran mengatakan, berdasarkan laporan partainya, Presiden Joko Widodo menyetujui tambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun atau 2,5 juta ton.

Menurut Imran, penambahan pupuk bersubsidi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian Indonesia. Selain itu, saat ini terdapat fenomena El Nino yang tidak hanya dialami oleh Indonesia saja namun juga beberapa negara lain seperti Thailand.

“Setelah kami pindahkan dan cek bersama di lapangan, kondisinya jumlah pupuknya tidak mencukupi. Bulan lalu Presiden memerintahkan agar pupuk kita ditingkatkan sebesar $14 triliun. “Ini keputusannya pada 2 Januari 2024,” jelas Imran.

Imran menilai ketersediaan pupuk bersubsidi merupakan salah satu faktor utama dalam mengurangi dampak fluktuasi cuaca yang tidak teratur, seperti fluktuasi akibat fenomena El Niño. Dengan memastikan akses yang memadai terhadap pupuk, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Hal ini kami sampaikan kepada para gubernur dan raja muda di seluruh Indonesia bahwa akan dikirimkan tambahan surat pupuk sebanyak kurang lebih 2,5 juta ton senilai Rp 14 triliun,” kata Imran.

Imran menekankan, perhatian terhadap petani sangat penting karena merupakan faktor vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Menurut Imran, suatu negara bisa mengatasi krisis kesehatan, tapi krisis pangan tidak bisa diatasi, karena bisa menimbulkan konflik sosial dan mengganggu stabilitas negara.

“Karena petani adalah tulang punggung pangan, maka pangan merupakan faktor yang sangat penting. “Krisis kesehatan masih bisa kita alami, tapi krisis pangan bisa berubah menjadi krisis politik, bisa menjadi konflik sosial di antara kita,” kata Imran.

Imran juga menyampaikan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan pertanian yang ada. Dalam hal ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat di bidang pangan, termasuk pihak swasta, hingga peneliti dan pemerhati.

Pupuk Kaltim tetapkan tambahan volume kuota pupuk bersubsidi tahun 2024.
Irlenga: Anggaran ditambah untuk penyediaan 7,7 juta ton pupuk bersubsidi.
Mentan Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Subsidi Penimbun Cadangan.

Koresponden: Mohammad Harianto
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *