Menekan inflasi di Papua dengan membangun sentra-sentra pertanian

Kemampuan memenuhi permintaan komoditas tersebut diyakini mampu mengendalikan inflasi dan juga memberikan kesejahteraan bagi petani Papua.

Jayapura (JurnalPagi) – Pemerintah Provinsi Papua bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIDLangkah pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi terus dilakukan, sehingga target akhir tahun ini di kisaran 5% bisa tercapai.

Papua kini menempati urutan keenam dan memiliki tingkat inflasi tertinggi di Indonesia sebesar 7,27 persen. karena itu TPID Papua bersama pemerintah dan instansi terkait menjalin kerja sama untuk meningkatkan produktivitas sejumlah komoditas pertanian, salah satunya pembukaan lahan pertanian di sejumlah wilayah di Bumi Cenderawasih.

Angka 7,27 persen itu berdasarkan data awal Januari hingga Agustus 2022. Angka ini tergolong sangat tinggi karena inflasi nasional pada periode yang sama hanya 3,63%.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua bersama pemerintah daerah bertekad menahan inflasi, sehingga akumulasinya (Januari-Desember 2022) tetap berada di kisaran 5%.

Untuk menekan angka tersebut, ada empat langkah utama dalam mengendalikan inflasi, yaitu: keseimbangan persediaan, harga yang terkendali, pasokan kebutuhan yang terjamin, dan koordinasi antara provinsi dan daerah.

Ini yang harus dilakukan pemerintah agar inflasi Papua tidak mencapai 7,27%. Dengan melakukan empat langkah tersebut, target akumulasi inflasi di kisaran 5% dapat dicapai pada akhir tahun.

Selama ini Papua harus mengimpor bahan pangan dari luar daerah, dan saat sampai di provinsi ini, harga barang-barang penting sudah mahal karena biaya transportasinya tidak murah.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Papua telah mengidentifikasi potensi peningkatan produktivitas pertanian seperti Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura.

Selain itu, salah satunya adalah perluasan kerjasama antar daerah agar suatu daerah dapat saling memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga dapat menekan laju inflasi.

Untuk itu, Pemprov Papua telah menanam lada di lahan seluas 30 hektar di Distrik Pir Wan, Kampung. YanamaKabupaten Kirum, Papua.

Selain lada, ke depan akan ditanam beras, bawang merah, bawang putih dan komoditas lain yang biasanya didatangkan dari luar daerah. Pemerintah Provinsi Papua membutuhkan setidaknya 200 hektar lahan untuk melaksanakan proyek ini.

“Untuk itu, kami Pemprov Papua bekerja sama dengan Pemkab Kirum mengamankan lahan seluas 200 hektare. Lahan tersebut akan ditanami untuk tanaman pertanian,” ujar Sekda Provinsi Papua. Muhammad surga Rousseaucon.

berkebun

Pemerintah Provinsi Papua kini tengah menyiapkan tiga kawasan hortikultura melalui dinas pertanian dan pangan setempat, yang selain berlokasi di wilayah Kirum, juga akan bekerja sama dengan kota dan wilayah Jaipura agar Papua memiliki sentra komoditas pertanian.

Alasan pemeriksaan ketiga daerah ini karena lahannya masih luas dan pangsa pasarnya bagus, serta lebih mudah untuk memantau dan mendistribusikan ke sembilan daerah dan tiga provinsi di DOB.Tgl). Oleh karena itu, Papua akan menjadi penyangga barang-barang strategis tersebut.

Dengan mengalihfungsikan ketiga kawasan perkotaan tersebut menjadi kawasan hortikultura, diharapkan ke depan Provinsi Induk juga memiliki komoditas unggulan yang sebelumnya berada di Kabupaten Meruke, Provinsi Papua Selatan.

“Terbentuk tiga Tgl Hal ini menjadi tantangan bagi kami, namun juga menjadi potensi bagi sembilan kabupaten di provinsi induk untuk menjadi penyangga ketiga provinsi tersebut ke depan.” Salomo kurang ajar.

Langkah tersebut juga merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri (Mandagri) terkait pengendalian inflasi di dalam negeri agar dapat dikendalikan.

Sedangkan dalam proses penanaman barang di wilayah Kirum, Pemprov Papua memasukkan dua wilayah. apakah kamu Kota dan Penipuan di empat desa yang mencakup 36 kelompok tani di wilayah setempat. Dengan demikian, ke depan Papua tidak akan kekurangan lada, bawang merah, dan beberapa komoditas lainnya.

Upaya tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan barang tersebut.

Untuk itu, pemerintah berharap agar masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhannya, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, agar harga tidak naik dan stok tetap pada harga terjangkau.

angin segar

Kerjasama dengan pemerintah provinsi Papua merupakan angin segar bagi para petani karena lahan tersebut memiliki nilai tambah bagi perekonomian keluarga.

Selain itu, hampir 80% mata pencaharian masyarakat bergantung pada sektor pertanian. Untuk itu, ke depan Kabupaten Kiram bisa memasok barang-barang tersebut ke kabupaten dan tiga provinsi di sekitarnya. TglTerutama di daerah pegunungan.

Pemkab Kirum telah mengidentifikasi daerah mana saja yang menjadi sentra cabai merah, bawang merah, bawang putih dan beberapa komoditas lainnya.

Dengan demikian, pada saat panen ditentukan daerah mana yang akan memenuhi kebutuhan cabai, bawang merah, dll.

Wakil Bupati Keerom mengatakan: “Kami mendukung program pemerintah provinsi Papua karena di daerah ini masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan petani untuk menambah penghasilannya.” Wahfir Kusasi.

Kemampuan memenuhi permintaan komoditas tersebut diyakini mampu mengendalikan inflasi dan juga memberikan kesejahteraan bagi petani Papua.

Editor : Ahmad Zainal M

Editor : Ahmad Zainal M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *