Kepala BSKDN: Mengukur IPKD penting bagi daerah

JAKARTA (JurnalPagi) – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Commandagre) Yosharto Hantuyongo mengatakan pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) penting bagi pemerintah daerah.

Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Yusharto mengatakan melalui pengukuran IPKD, pemerintah daerah dapat memperoleh gambaran pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Oleh karena itu, proses pemasukan data IPKD sesuai ketentuan yang berlaku perlu diperbaiki oleh pemerintah daerah.

“Pengukuran IPKD penting bagi daerah untuk mengetahui keadaan pengelolaan keuangan di daerahnya, untuk melaporkan data yang diminta sesuai peraturan,” kata Yusharto.

Kemenko Percontohan Daerah Tambahan CPI untuk Insentif Daerah Kelola Inflasi

Yusharto mengatakan, pihaknya membagi proses entri data di 11 wilayah untuk memudahkan pemerintah daerah mengakses program IPKD. Setiap daerah diberikan waktu satu minggu untuk memasukkan data input.

Meski penginputannya terbagi ke 11 daerah, Yusharto mengatakan masih ada daerah yang tidak menginput data IPKD. Hal itu diungkapkannya saat menerima audiensi dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di ruang video conference BSKDN, Senin (15/1).

“Kami memahami bahwa kondisi setiap daerah berbeda-beda. Oleh karena itu, kami memikirkan simplifikasi dengan memiliki aplikasi. Ini yang akan terus kami lakukan, bagaimana aplikasinya bisa dengan mudah, berdasarkan dasar-dasarnya. Cara kerja, cara membentuk database , agar tidak rugi apa-apa, jelasnya.

Yusharto menambahkan, ke depan integrasi dengan pemerintah provinsi harus terus dilanjutkan untuk menciptakan pemahaman menyeluruh terhadap input data IPKD di tingkat kabupaten dan kota.

Kementerian Dalam Negeri Evaluasi Kemajuan Pengukuran IPKD

Dengan begitu, pengukuran IPKD di tingkat kabupaten dan kota akan semakin ditingkatkan.
Itu
“Kami berharap Tidore Kepulauan lebih baik dari ini dan kami juga akan mengeluarkan arahan kepada provinsi untuk memastikan tindakan yang akan diambil dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai batas waktu (masuk) beserta tusi (tugas pokok dan tugas)nya. Sebagai pengamat, beliau mengatakan: Apapun wilayah kotanya, harus diperhatikan.

Ia pun mengapresiasi upaya Pemkot Tidore Kepulauan yang menggelar audiensi pengusutan IPKD.
Itu
“Kami sangat mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang mengadakan audiensi peninjauan IPKD yang berupaya memperbaiki pengelolaan keuangannya menjadi lebih baik. Sehingga dapat menghasilkan indeks yang menggambarkan keadaan sesuai fakta di lapangan. kata Yosharto.

Kepala BSKDN Ingatkan Realisasi APBD Harus Berdampak pada Masyarakat

Koresponden: Fateh Putra Molya

Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *