Indonesia mempromosikan produknya di acara “China Cross-Border E-Commerce”.

Fuzhou (JurnalPagi) – Indonesia berpartisipasi dalam “4th China Cross-Border E-Commerce Expo” di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, China, untuk mempromosikan produk Tanah Air dan kecanggihan teknologi digital.

Pegawai Khusus Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Juna Widagdo Putri pada pembukaan pameran ini mengatakan, Melalui pameran ini kami ingin memperkenalkan wajah baru Indonesia sebagai “kebangkitan baru” kepada masyarakat Fujian, Tiongkok dan Dunia. Pameran di Fuzhou, China pada Senin (18/3).

Pameran e-commerce lintas batas ini diselenggarakan pada 18-20 Maret dengan kehadiran sekitar 10.000 peserta pameran di lebih dari 60 kawasan industri perdagangan luar negeri, termasuk lebih dari 20 provinsi dan kota di Tiongkok, dengan target 500.000 pengunjung dan omzet. dari 10.000. miliar dolar AS

Dalam pameran ini, Indonesia juga menyiapkan booth yang menampilkan sejumlah brand seperti produk “Indofood” termasuk sejumlah mie instan, perusahaan layanan digital “Gojek-Tokopedia (Go-to)”, “Kapal Api”. Dengan berbagai jenis kopi kemasan, Persatuan Perkebunan Durian Indonesia (Pdurin), hingga jajanan “Gray” dan “Tango”.

Pada tahun 2021, Fujian juga akan menjadi lokasi perjanjian “Twin Country Parks” (TCTP) yang merupakan lokasi kerja sama kawasan industri antara kedua negara yaitu Fuzhou di China dan tiga kawasan industri di Indonesia yaitu di Bintan dan dua lokasi di Jawa Tengah,” imbuh Jonah.

KBRI: Perdagangan bilateral Indonesia-China tembus 114,5 dolar AS

Bentuk kerja sama lainnya adalah Pusat Sertifikasi Halal di Fujian yang memfasilitasi impor dan ekspor produk Halal dari Indonesia dan China.

Jonah mengatakan: Kami berharap produk-produk Indonesia bisa masuk ke pasar Tiongkok dan produk-produk berkualitas tinggi dari Tiongkok juga masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Ketua Komite Kamar Dagang Indonesia (KIKT) Tiongkok Garibaldi Tuhir dalam kesempatan itu mengatakan Indonesia ingin melanjutkan kerja sama dengan Tiongkok di berbagai bidang.

Garibaldi mengatakan: “Kami tidak hanya ingin memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, tetapi kami juga ingin memperluas hubungan bilateral dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok.”

Sementara itu, Ade Mulya, GoTo Group “Head of Public Policy and Government Relations” mengatakan GoTo bangga dapat menunjukkan kemajuan dalam perkembangan teknologi dan inovasi bisnis dari ekosistem digital terbesar di Indonesia.

“Kami sangat senang kisah kami sebagai perusahaan teknologi karya anak bangsa dapat mendunia dan meningkatkan posisi tawar Indonesia di mata investor global. Melalui kehadiran kami di booth Indonesia, kami siap mendukung misi peningkatan bisnis. dan peluang investasi di negara kita.”

“Two Country Twin Parks (TCTP)” merupakan perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok yang ditandatangani pertama kali pada 12 Januari 2021 antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinves) dan pemerintah Tiongkok untuk mendorong kerja sama investasi di bidang industri. Setuju. Setuju. kawasan yaitu Kawasan Investasi Yuanhong di Fuqing, kawasan industri di Bintan (Kota Industri Bintan), Semarang (Kota Industri Aviarna) dan Batang (Kota Industri Batang) di Indonesia.

KJRI Guangzhou Susun Strategi Kembangkan Hubungan Ekonomi Indonesia dan China

Berdasarkan rencana kerja sama TCTP, terdapat 36 proyek investasi di Distrik Fuqing, Provinsi Fujian dengan nilai investasi 19,8 miliar yuan (sekitar 43,29 miliar rupiah).

Menurut data Departemen Perdagangan, Tiongkok telah menjadi mitra dagang utama sekaligus investor terbesar dalam beberapa dekade terakhir.

Selama lima tahun terakhir, ekspor Indonesia ke Tiongkok tumbuh sebesar 28,51 persen atau memberikan kontribusi 25,66 persen terhadap total ekspor Indonesia ke seluruh dunia.

Di sisi lain, impor Indonesia dari Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 12,74% pada tahun 2019 hingga 2023 atau menyumbang 33% dari total impor Indonesia dari luar negeri.

Secara khusus, pada tahun 2023, nilai tukar perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mencapai 127,9 miliar dolar AS, dan nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai 64,9 miliar dolar AS, atau turun 1,37% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Indonesia mengimpor 62,8 miliar dolar dari Tiongkok, turun 7,15% dibandingkan tahun 2022.

Kementerian Perdagangan menyebutkan banyak potensi yang ada di pasar seperti feronikel, bijih tembaga dan konsentratnya, minyak sawit dan turunannya, produk setengah jadi stainless steel, serta bijih aluminium dan konsentrat. Potensi yang belum tergarap dari produk ini sekitar 13,78 miliar dollar AS.

Turut hadir pula Didi Sumadi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Johari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Tiongkok, dan sejumlah perwakilan dunia usaha Indonesia, termasuk Sekjen KIKT Anthony Akili, Presiden Kadin di Chna. upacara. Likki Sutikno, perwakilan Salim Group, Ade Sanusi, Head of Public Policy and Government Relations GoTo Ade Mulya Group dan lainnya.

Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Penandatanganan Sejumlah Nota Kesepahaman

Koresponden : Deska Lidia Natalya
Redaktur: Teguh Handoko
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *