Kalbe memasok obat anemia untuk pasien penyakit ginjal kronis

Jakarta (JurnalPagi) – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Finusolprima Farma Internasional (FIMA) meluncurkan obat untuk mengatasi anemia pada pasien penyakit ginjal kronis.

Peluncuran Efepoetin Alfa merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk memperluas akses kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya bagi pasien penyakit ginjal kronis yang memiliki komplikasi anemia, kata Direktur KGbio Yunyar Linda dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Senin pengalaman.

Kalbe dan anak perusahaan mendapat persetujuan distribusi Ephepoetin Alfa dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada Oktober 2023.

“Kami bangga karena Efepoetin Alfa merupakan obat anemia pertama yang diteliti dan diproduksi di Indonesia,” kata Yunyar.

BPOM Izin Distribusi Obat Anemia untuk Pasien Ginjal Kronis

Ginjal terlibat dalam produksi hormon eritropoietin (EPO) dan bertugas merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah guna menjaga kesehatan tubuh.

Pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, ginjal tidak dapat memproduksi EPO dalam jumlah yang cukup untuk mengurangi produksi sel darah merah pada pasien sehingga mengakibatkan anemia.

Anemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penyakit ginjal kronis stadium menengah dan lanjut.

Kondisi pasien juga bisa memburuk seiring menurunnya fungsi ginjal hingga terjadi gagal ginjal.

Cegah penyakit ginjal kronis dengan minum cukup air dan batasi GGL

Ephepoetin Alfa adalah salah satu jenis obat anemia Agen perangsang eritrosit kerja panjang (ESA) yang diklaim efektif mengatasi anemia pada pasien ginjal.

Berdasarkan uji klinis fase 3, epoetin alfa terbukti efektif, aman dan tidak berbahaya, serta dapat menjadi alternatif pengobatan anemia pada pasien pra cuci darah, kata Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). dokter. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH.

Menurutnya, penggunaan Efpotin alfa secara dini pada pasien pra-dialisis dapat memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis menuju hemodialisis.

“Dari sudut pandang pasien, penggunaan ESA Jangka panjang “Lebih mudah karena cukup 1-2 suntikan sebulan,” ujarnya.

Uji keamanan dan kemanjuran Ephepoetin Alfa dilakukan di Indonesia, Australia, Taiwan, Thailand, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan dengan partisipasi 391 pasien penyakit ginjal kronis sebelum dialisis.

Menurut perusahaan, hasil pengujian menunjukkan bahwa Ephepoetin Alfa efektif dalam meningkatkan, menjaga dan menstabilkan kadar hemoglobin.

Kepala BKKBN Ingatkan Calon Pengantin Wajib Periksakan Anemia Sebelum Menikah.
BRIN Kaji Manfaat Daun Kelor untuk Pengobatan Perawakan Pendek dan Anemia

Koresponden: Winnie Shofa Salma
Redaktur: Meriati
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *