Hulu Sungai Tengah melaksanakan tradisi Batumbang Apam pada hari raya Idul Fitri

Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (JurnalPagi) – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar tradisi “Batumbang Apam” saat puasa Adul Fitri 1445 H di Masjid Desa Al Munnawarah. Daerah Barabai.

Bupati Aulia Oktafiandi HST di Barabai, Hulu Sungai Tengah mengatakan, “Ini merupakan warisan budaya tak benda yang berasal dari wilayah Hulu Sungai Tengah dan sudah diakui, kami lakukan secara massal setiap tahunnya sebagai ucapan terima kasih karena anak-anak kini sudah bisa berjalan.” , Kamis.

Dijelaskannya, tradisi Batumbang Apam dilakukan dengan mengajak anak-anak yang baru mampu menaiki tangga masjid secara bergantian, dari bawah hingga atas tangga, sambil membacakan ayat syarifah. Alquran.

Katanya: Makna dari tradisi ini adalah ketika anak sudah bisa berjalan, maka yang pertama kali dikenalkan adalah masjid, yang berkaitan dengan pendidikan agama.

Sebelum tradisi dimulai, pengurus masjid dan orang tua bergotong royong membersihkan bagian luar dan dalam masjid. Para orang tua kemudian menyiapkan kue khas Banjari ‘Koh Apam’ yang merupakan tinggi badan anak yang sedang melakukan tradisi tersebut.

Kemudian mereka mengantarkan anak tersebut ke masjid untuk menaiki tangga menuju puncak mimbar masjid, dan setelah itu mereka mengembalikan anak tersebut kepada orang tuanya dan berdoa.

Tradisi ini diikuti puluhan anak dari berbagai desa dan kecamatan se-wilayah Hulu Sungai Tengah.

Raja Muda HST menyatakan, pemerintah daerah mendukung penuh segala macam upaya pemajuan kebudayaan, salah satunya memfasilitasi pelaksanaan acara adat Batumbang Apam yang melibatkan banyak partisipasi masyarakat.

Ia berharap anak-anak yang mengikuti tradisi ini dapat tumbuh dengan sehat dan baik sehingga dapat membawa warisan budaya takbenda ini di masa depan.

Beliau juga mengatakan, salah satu bentuk rasa syukur atas tumbuh kembang anak kita adalah dengan membimbing mereka ke jalan yang benar, yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sementara itu, Kepala Desa Pajukungan Supariyono mengatakan, sebagai warga masyarakat sudah kewajibannya untuk menjaga dan merawat budaya leluhur, khususnya tradisi yang bernuansa Islami.

Semoga tradisi ini bermanfaat bagi masyarakat muslim suku Banjar, agar anak-anak kita tumbuh dan insya Allah menjadi anak-anak yang beriman. “Selain itu, Bupati juga telah berupaya keras untuk melestarikan tradisi ini,” kata Suparino.

Suku Banjar Laksanakan Tradisi “Batumbang Apam” Untuk Merayakan Idul Fitri

Koresponden: Thompal Andani Aritonang
Editor: Guido Merong
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *