HOGI: Tidak ada keluhan mengenai prakanker serviks, sebaiknya dilakukan skrining secara rutin

Dia tidak tiba-tiba melompat dari sini ke kanker serviks, bukan. Kita selalu melalui tahapan yang kita sebut pra-kanker

Jakarta (JurnalPagi) – Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Brahmana Iskandar mengatakan, pada tahap prakanker, keluhan bisa ada atau tidak, sehingga pemeriksaan rutin penting dilakukan untuk memantau kesehatan serviks.

Para brahmana mengatakan bahwa kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Menurutnya, jika virus ini tidak dihilangkan, virus tersebut dapat mengubah serviks yang normal menjadi kanker.

“Tidak tiba-tiba lompat dari sini ke kanker serviks, tidak. Selalu melalui apa yang kita sebut tahap prakanker. Ada perubahan seluler, tapi sederhananya, belum ada massa,” ujarnya dalam jumpa pers. Hari Kanker Sedunia” yang disiarkan Kementerian Kesehatan (COMNEX) di Jakarta, Kamis.

Ia melanjutkan: Dengan skrining, seseorang dapat menemukan kelainan seperti lesi secepatnya. Oleh karena itu, meskipun tidak ada keluhan, pemeriksaan rutin tetap harus dilakukan.

Kementerian Kesehatan berharap dapat menurunkan angka kanker serviks di Tanah Air pada tahun 2030

“Jika ditemukan kasus kelainan serviks pada stadium prakanker, pengobatannya 100%. Kenapa? Dilakukan dengan tindakan sederhana, pembakaran, cryotherapy, bahkan pengangkatan rahim. Tidak perlu kemoterapi, tidak ada cahaya dan.. , kata Brahmana.

Ia menjelaskan, tidak semua jenis HPV bisa menyebabkan kanker. Ada beberapa jenis HPV yang menjadi faktor risiko kanker, dengan HPV 16 dan HPV 18 menjadi penyebab paling umum.

Brahman mengatakan: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang diketahui penyebabnya. “Dan WHO mengatakan 30 hingga 50 dari kanker ini sebenarnya bisa dicegah. Penyebab utamanya adalah infeksi,” ujarnya.

Dokter: Keputihan Belum Tentu Berarti Kanker Serviks

Lanjutnya, Kanker serviks merupakan kanker yang paling bisa dicegah karena diketahui penyebabnya, kemudian dilakukan vaksinasi, kemudian dilakukan juga skrining.

Selain itu, ia mengatakan perjalanan virus menjadi kanker sangat panjang, bisa 10 hingga 15 tahun, sehingga masih banyak waktu untuk mencegahnya.

“Tiga tahun setelah berhubungan seks, Anda harus memulai pemeriksaan rutin. Jika Anda menginginkan VIA, Anda menginginkannya. Pengambilan sampel sel serviksJika Anda ingin menjalani tes HPV, Anda harus memulainya. Ada keluhan atau tidak ada keluhan, kata Brahmana Iskandar.

Dokter Jelaskan Cara Mencegah Virus HPV

Koresponden: Makkah Yumna Ning Prisieh
Editor: Risbani Fardanieh
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *