Dinas Kesehatan menargetkan 95% anak-anak di Abdiya dapat divaksinasi polio

Banda Aceh (JurnalPagi) – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdiya) mentargetkan 95% anak di wilayahnya ikut imunisasi polio sekaligus pada 12 Desember 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Abdiya, Sofaliati di Belangpiediya, Senin mengatakan, “Kami akan terus berupaya agar pelaksanaan imunisasi polio drip di Abdiya minimal berhasil 95%. .”

Ia menjelaskan, saat ini program imunisasi polio serentak masih dalam tahap sosialisasi ke sekolah, baik dengan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.

Safliati berkata: “Kami memiliki persiapan yang diperlukan dalam hal kebutuhan obat tetes polio dan behvarzans, karena obat tetes polio saat ini tersedia untuk agen di provinsi, dan sekarang kami sedang menunggu hari pelaksanaannya.”

Kemenkes Sebut Banyak Kasus Campak dan Difteri di Aceh

Kemenkes: Imunisasi untuk memutus mata rantai wabah polio di Aceh

Dikatakannya, pelaksanaan vaksinasi polio di wilayah Abdiya akan dilaksanakan serentak pada 12 Desember 2022 mendatang, dan pihaknya berharap seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam mensukseskan program ini.

Ia mengatakan: Kami berharap program imunisasi tetes nasional untuk anak usia 0 sampai 13 tahun ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Abdi sehingga pelaksanaannya berhasil.

Seperti diketahui, Dinas Kebersihan Aceh mencatat empat kasus polio di Aceh yang teridentifikasi di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidiye. Di satu daerah, empat anak masih harus dirawat di RSUD Zinoel Abedin Banda Aceh.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh mengatakan, kasus pertama menjalani terapi fisik dan tiga kasus lainnya di rumah karena tidak menunjukkan gejala.

Menurut Iman, keempat anak yang terjangkit virus polio tersebut tidak memiliki riwayat imunisasi dasar lengkap, sehingga berisiko sangat tinggi tertular virus tersebut.*

Dinkes: Ada empat kasus polio di Aceh, salah satunya dalam perawatan

Pemerintah Provinsi Aceh gencar melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran polio

Koresponden: M Afdhal
Editor: Arafozon Saptiolda A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *