Kementerian Agama mendorong jamaah agama dan para pendidik agama untuk bersinergi demi pembangunan masyarakat

Jakarta (JurnalPagi) –

Kelompok Kerja (Pukja) Kementerian Agama mendorong Majelis Taklim dan Ikatan Penasihat Agama Republik Indonesia (IPARI) untuk bersinergi dalam pengembangan masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas agama, bangsa, dan pemerintahan. Kehidupan

Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan, “Dewan Teologi dan para pendidik agama bisa bekerja sama. Tugas kita adalah mendukung, memfasilitasi, dan memastikan peningkatan kapasitas.”

Pernyataan Kumaruddin disampaikan saat pembukaan Pengurus Pusat Kelompok Kerja Dewan Taklim di Asrama Haji Pondok Gedeh, Jakarta.

Kumaraldin mengatakan, ustadz dan majelis pidato merupakan dua lembaga yang mempunyai peran sangat sentral dalam masyarakat.

Menurutnya, sudah ada 97.000 majelis pidato yang disiarkan di seluruh Indonesia. Kemenag berharap para pimpinan kelompok kerja yang telah resmi dilantik mampu mengkoordinasikan, mensinergikan, dan menyelaraskan kegiatan produksi Forum Pidato Kebangsaan.

“Kita harus bersinergi. Kemenag tidak bisa sendirian. Sebagus apapun program Kemenag, pasti tidak akan maksimal jika para pendidik agama tidak berusaha meningkatkan kapasitasnya. kualitas penyampaian pesan.” Agama ada dalam masyarakat.

Sementara itu, Direktur Penerangan Keagamaan Islam Ahmad Zaidi mengatakan, IPARI dan Satgas Majelis Taklim tidak hanya akan mengambil langkah bersama untuk memperkuat moderasi beragama, tetapi juga memperkuat pertahanan negara.

Gaidi mengatakan, kami akan berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan mengenai format bela negara yang sejalan dengan kegiatan moderasi beragama dan kegiatan bela negara.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Sibromalisi, Ketua Departemen Kemitraan Umat Islam, juga mengumumkan akan terus mendukung peran dan kinerja Dewan Taklim dan para penasihat agama melalui penguatan sumber daya manusia. lebih optimal dalam proses pelayanan keagamaan di masyarakat.

Ali mengatakan, Tantangan keagamaan di negara kita semakin rumit sehingga harus ada prioritas permasalahan, inovasi program dan strategi yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan ibadah.

Koresponden: Asp Pharmacia
Diedit oleh: Zita Mirina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *