Kegiatan panjat tali juga membantu tumbuh kembang anak

Jakarta (JurnalPagi) – Aktivitas fisik atau olah raga pada anak hendaknya dimulai sejak dini dengan menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak, misalnya aktivitas sederhana seperti panjat tebing atau lompat tali.

Hal tersebut diungkapkan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr Rini Secartini, SpA(K) dalam media seminar bertajuk “Peran Olahraga untuk Perkembangan Anak Optimal” dan Bayi”. Perkembangan dan manfaat serta cara memilihnya” secara virtual, Jumat.

Rainey menjelaskan: Olahraga yang dimulai sejak usia muda dapat dilakukan secara terus menerus sesuai dengan keadaan atau dunia anak. Kegiatan jasmani atau olah raga yang cocok untuk anak usia dini juga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik tumbuh kembang anak pada setiap tahapan usianya, baik secara fisik, mental, dan emosional.

Bermain aktif dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap stres

“Jadi kalau ada anak yang kekurangan gizi, TIDAK Mungkin dia disuruh bermain sepak bola YaPertama, perbaiki nutrisi Anda. “Mungkin dia bisa melakukan aktivitas fisik sederhana,” jelas Rainey.

Merujuk pada pedoman Health Canada, ia menjelaskan beberapa rekomendasi latihan fisik, yang menganjurkan olahraga dilakukan minimal 30 menit dengan latihan kebugaran jasmani 10 menit untuk mencapai status gizi yang tepat.

Latihan Aerobik: Bermanfaat untuk meningkatkan detak jantung, kecepatan dan kekuatan pernafasan.

Penguatan tulang: Lompat tali, mendaki gunung, jalan kaki, bermain basket atau voli, dan lari.

Penguatan otot: Misalnya dengan panjat tali, angkat beban, dan pull up.

Latihan stres: Bermanfaat untuk meningkatkan elastisitas otot dan mengurangi risiko, contohnya adalah menari dan senam.

Olahraga Membantu Mengembangkan Kepribadian dan Keterampilan Sosial Anak

Rini menambahkan: Aktivitas fisik atau olah raga merupakan salah satu kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang. Kebutuhan dasar tersebut adalah: Pengasuhan (fisik), Aseh (cinta), dan Aseh (stimulasi). Aktivitas fisik termasuk dalam ranah penajaman, termasuk merangsang interaksi setiap kali ada kesempatan dengan modifikasi sesuai usia dan kemampuan perkembangan anak.

“Misalnya bermain basket atau jump ball. Dari tahap perkembangannya, kegiatan ini dapat dikuasai oleh anak di atas 6 tahun berdasarkan perkembangannya. Jadi jangan ajarkan anak usia 3 tahun bermain basket dulu, mungkin Anda bisa memainkan permainan bola yang berbeda. ketika melompat Atau lompat tali bisa diajarkan kepada anak prasekolah.”

Lebih lanjut Rini mengatakan: “Aktivitas jasmani adalah segala kegiatan atau gerakan jasmani yang meliputi latihan jasmani, kegiatan sosial, dan kegiatan yang sering dilakukan pada waktu senggang.”

“Saat melakukan aktivitas fisik, terjadi suatu aktivitas terutama pada otot dan bagian tubuh lainnya yang tujuannya untuk mengeluarkan energi. Dikatakannya, beberapa tujuan aktivitas fisik pada anak adalah kesehatan fisik dan mental, keseimbangan kalori, dan pengendalian berat badan.

Selain itu, aktivitas fisik juga bertujuan untuk mengurangi risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan osteoporosis, serta meningkatkan kinerja akademik dan psikososial, lanjut Rainey.

Olahraga Membantu Membentuk Karakter Anak

Koresponden: Ahmed Fishal Adnan
Redaktur : Siti Zulikha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *