Waspadai Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Dokter Ungkap Tiga Bahayanya

Lalu apa bahayanya dokter? Bahayanya satu, dia mungkin mengalami kejang. Kasus kedua adalah terjadinya kelahiran prematur. Dan ketiga, komplikasi lain mungkin terjadi

Jakarta (JurnalPagi) – Dokter dari Rumah Sakit Penyakit Menular Solyanti Saroso, Agustina Normala mengatakan, tekanan darah tinggi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil yang paling penting, selain pendarahan dan infeksi.

Agustina mengatakan dalam Penyebab Darah Tinggi pada Ibu Hamil “Jadi apa resikonya dokter? Salah satu risikonya adalah dia bisa mengalami kejang. Risiko kedua adalah kelahiran prematur. Dan yang ketiga adalah mungkin terjadi komplikasi lain.” Apa yang perlu dilakukan!” yang disiarkan Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu.

Menurutnya, komplikasi tersebut antara lain hambatan pertumbuhan janin, sindroma bahkan kematian.

Menurut Agustina, ada dua jenis darah tinggi saat hamil, baik karena ibu sudah mengidap darah tinggi sebelum hamil, atau berkembang saat hamil atau disebut juga hipertensi gestasional.

Kontrol kalori dan nutrisi penting untuk mencegah tekanan darah tinggi pada ibu hamil

Lanjutnya, tekanan darah yang muncul saat hamil bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi di awal atau ibu hamil di waktu yang berisiko tinggi, misalnya di usia di atas 35 tahun.

Selain itu, riwayat operasi caesar, diabetes atau penyakit tertentu.

“Kalau dia hanya mengidap darah tinggi kronis sejak awal, tidak akan membaik, karena ibu hamil itu sudah mengidap darah tinggi sejak awal. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan kembali tekanan darahnya setelah persalinan selesai. Kalau dia hamil, katanya, dengan tekanan darah tinggi, biasanya membaik setelah 12 minggu pasca melahirkan.

Katanya: Jika Anda menderita tekanan darah tinggi dan kemudian hamil, sebaiknya waspada dan lakukan tindakan untuk mengatasinya.

Preeklampsia, Penyakit Berbahaya yang Menjadi Penyebab Kematian Paling Umum pada Ibu Hamil

“Pertama, melakukan ANC (pemeriksaan kehamilan) secara rutin. Kemudian mengontrol tekanan darahnya dengan baik sesuai anjuran dokter. Ketiga, menjaga pola makan dan gaya hidup,” kata Agustina.

Mengenai gaya hidup, ia juga mengatakan: stres harus dikurangi, rokok dan alkohol harus dihindari, dan olahraga teratur seperti olahraga atau yoga untuk ibu hamil harus dikurangi.

Mengenai makanan, beliau mengatakan: Ibu sebaiknya menggunakan makanan yang alami dan bergizi. Jika Anda menyukai makanan cepat saji yang banyak garam, sebaiknya kurangi saja, karena konsumsi garam tidak dianjurkan bagi ibu hamil dengan tekanan darah tinggi.

“Gizi ibu hamil dianjurkan lebih variatif, empat sehat, lima lengkap. Protein, karbohidrat, sayur, buah, semuanya harus ada. untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan segala mineral.”

Dokter Jantung Anjurkan Ibu Tak Merokok Saat Hamil

Koresponden: Makkah Yumna Ning Prisieh
Editor: Risbani Fardanieh
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *