Wakil Presiden Mahfud mengutamakan program untuk masyarakat miskin

Mataram (JurnalPagi) – Calon wakil presiden Mahfud MD menegaskan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Muhfud akan melanjutkan program-program baik untuk Indonesia, salah satunya fokus pada masyarakat miskin atau miskin.

“Ada 21 program unggulan, termasuk memikirkan masyarakat miskin. (Program) ini agar kita tidak gagal dalam menyebarkan ajaran agama,” kata Mahfud MD melalui virtual dari Jakarta yang kami saksikan di Mataram, Senin.

Relawan NTB punya pengumuman
Mahfoud Guru Nasional (MGB). Wakil Presiden Dr. Mahfoud hadir dalam upacara ini.

Dalam keterangan tersebut hadir Wakil Koordinator Tim Pemenangan Nasional TGB (TPN) HM Zain al-Majdi dan Nahdat al-Ulama KH Asaad Saeed Ali.

1200 Relawan di 20 Kecamatan di Saraghan Siap Raih Hadiah.
Ganjar-Mahfoud Gunakan Strategi Kedekatan Lingkungan untuk Menarik Pemilih

Mahfoud mengatakan, disebutkan dalam Al-Quran bahwa orang yang berbohong dalam agama adalah orang yang tidak mengamalkan agama. Mereka yang beragama namun tidak peduli terhadap anak yatim dan kesengsaraan orang miskin.

Beliau bersabda: “Orang yang beriman, betapapun besar jubahnya, jika ia tidak peduli, maka ia adalah pembohong.”

Pria asal Madura ini melanjutkan, pasangan Ganjar-Mahfoud ini bercerita tentang masyarakat yang membutuhkan, antara lain keluarga, ilmuwan atau desa, puskesmas. Hal itu berdasarkan pantauan selama perjalanan dari Sabang hingga Merauke.

Mehfoud menjelaskan: “Selain memperhatikan guru agama, saya tahu tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Pondok Pesantren Al-Ikhlas di Gersik, gajinya hanya 75 ribu real. Jadi kami mulai menghitung kesejahteraan.”

Mehfoud mengatakan, berdasarkan data statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia dan penduduk dengan pendapatan di bawah rata-rata mencapai 9,3 persen atau lebih dari 20 juta orang berdasarkan pendapatan Indonesia.

Katanya: Kalau mengacu pada data Word Bank (masyarakat berpendapatan rendah), jumlahnya 80 juta orang.

Saat acara Temu dan Pengumuman Relawan MGB NTB. Mehfoud menyinggung kunjungan Wapres yang terus melanjutkan dan memelihara hubungannya. Tidak ada langkah politik, cukup berkunjung ke pesantren saja. Termasuk datang ke perguruan tinggi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

“Karena saya sadar kalau bicara uang atau anggaran, saya tidak punya. Saya lakukan saja,” kata Mahfoud.

Saat itu, Mehfoud memanggil Ketum PDI-P Megawati Sukarno Putri. Sebelumnya, Megawati sempat bertemu dengan pimpinan tiga partai Parindu, Hanora, dan PPP.

“Pada sore hari tanggal 17 Oktober 2023, Bu Mega menyampaikan bahwa kami PDI Perjuangan dengan persetujuan partai koalisi mendukung saya untuk mencalonkan diri,” ujarnya.

Koresponden: Noor Imansiah
Redaktur: Harry Subanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *