Pemerintah mengatakan organisasi nirlaba membantu pembangunan Indonesia

Berbagai organisasi sosial juga mempunyai peranan yang sama pentingnya dalam upaya pembangunan pasca kemerdekaan dalam berbagai program pembangunan sosial dan ekonomi.

Jakarta (JurnalPagi) – Organisasi nirlaba (LSM) telah membuktikan kontribusi penting mereka terhadap pembangunan dan kemajuan sosial, ekonomi di Indonesia, kata Susiwijuno Mogyarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menurutnya, sejak masa perjuangan kemerdekaan, peran nyata berbagai organisasi nirlaba seperti Budi Otomo, Sirkuit Islam, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menjadi catatan emas dalam sejarah. Perjuangan bangsa

Susiwijono mengatakan dalam sosialisasi Pedoman Umum Pengurusan Organisasi Nirlaba Indonesia yang bertema “Menjaga Nilai-Nilai untuk Dicapai”: “Berbagai organisasi sosial mempunyai peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembangunan pasca kemerdekaan di berbagai bidang sosial dan ekonomi. program pembangunan.” Organisasi berkelanjutan, di Jakarta, Selasa (26/3).

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen setiap tahunnya, jelas Susiwijuno (tahun ke tahun/tahunan) Pada tahun 2023

Organisasi pada sektor Lembaga Pelayanan Nirlaba Rumah Tangga (LNPRT) mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 18,11 persen. (Sehat) pada triwulan IV tahun 2023, dan memberikan kontribusi sebesar 1,36% terhadap perekonomian nasional.

LNPRT mencakup organisasi sosial, agama, politik dan berbagai organisasi lain yang berkontribusi terhadap perekonomian kita. Ia juga mengatakan: “Meski kontribusinya tidak tinggi, ada siklus tertentu yang pertumbuhannya sangat tinggi.”

Organisasi nirlaba mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadikan pengelolaan dan tata kelolanya lebih terspesialisasi dibandingkan korporasi dan koperasi.

Untuk mencapai tujuan keberlanjutan dalam pengelolaan organisasi nirlaba, diperlukan sistem yang kuat dan efektif dimana tata kelola memegang peranan utama.

Beliau mengatakan: Kami berharap organisasi nirlaba dapat mendorong penerapan praktik tata kelola yang baik untuk mendukung pencapaian misi organisasi dan kelangsungan hidup jangka panjang.

Tata kelola yang baik memastikan organisasi nirlaba beroperasi secara efisien, transparan, dan akuntabel, menurut Socivijono.

Dengan memastikan bahwa kepentingan seluruh pemangku kepentingan, termasuk donor, relawan, penerima manfaat, dan masyarakat, terlayani dengan baik, tata kelola yang kuat dapat menggerakkan organisasi nirlaba ke arah yang lebih berkelanjutan.

Untuk itu, Kemenko Perekonomian mendukung penuh dan mengapresiasi Komite Nasional Kebijakan Tata Kelola (KNKG) yang telah menerbitkan Pedoman Umum Tata Kelola – Organisasi Nirlaba Indonesia (PUG-ONI).

PUG-ONI siap memberikan nasehat dan bimbingan mengenai praktik tata kelola bagi organisasi nirlaba, khususnya bagi organisasi nirlaba yang berbadan hukum berbentuk yayasan dan perkumpulan.

PUG-ONI terdiri dari rekomendasi, pedoman dan prinsip.

Rekomendasi adalah praktik yang harus diterapkan oleh organisasi nirlaba.

Pedoman merupakan penjelasan lebih lanjut dan praktik yang disarankan untuk implementasi.

Organisasi nirlaba diharapkan dapat mengembangkan metode lain sepanjang konsisten dengan prinsip PUG-ONI.

Sebagaimana visi KNKG yang ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tata kelola terbaik di dunia, saya mengajak kita semua untuk mewujudkan tata kelola organisasi nirlaba yang baik agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam mencapai keberlanjutan. Beliau juga menyampaikan: pembangunan Indonesia.

Program Donasi JKN Dapat $2 Miliar dari Organisasi Nirlaba
KNKG Terbitkan Pedoman Tata Kelola Organisasi Nirlaba di Indonesia

Koresponden: Bayo Saputra
Redaktur : Bodhisantoso Budiman
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *