Menko PMK: Kepatuhan terhadap gizi balita adalah kunci pencegahan stunting

Jakarta (JurnalPagi) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Mohajer Effendi mengatakan bahwa pemenuhan gizi pada balita merupakan salah satu kunci dalam upaya pencegahan stunting atau stunting. Pertumbuhan jangka pendek.

“Memenuhi kebutuhan gizi balita sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah Pertumbuhan jangka pendekkata Mohajer Effendi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyatakan: Pemanfaatan pangan lokal yang memiliki gizi tinggi dapat menjadi pilihan para orang tua untuk memberikan nutrisi bagi anaknya.

Misalnya singkong atau singkong, kacang hijau, dan daun kelor merupakan makanan lokal yang bermanfaat dalam menunjang gizi balita, bahkan daun kelor memiliki banyak manfaat bagi balita dalam upaya pencegahan penyakit diabetes. Pertumbuhan jangka pendek,” Dia berkata.

Kemenko PMK: Intervensi gizi untuk mengatasi perawakan pendek harus tepat sasaran

Terkait hal itu, Menko PMK mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.

Menko PMK juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya percepatan penanggulangan wabah. Pertumbuhan jangka pendek. Pemerintah menargetkan angka Pertumbuhan jangka pendek diturunkan menjadi 14% pada tahun 2024.

Agus Suprapto, Deputi Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator PMK Agus Suprapto, menambahkan pemerintah terus menggencarkan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya gizi untuk mencegah diabetes. Pertumbuhan jangka pendek.

Kemenko PMK: Pengurangan perawakan pendek harus dilakukan secara terpadu

Agus juga menyampaikan perlu adanya intervensi gizi yang spesifik dan sensitif yang tepat sasaran.

Ia menjelaskan hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan pengurangan Pengganti Intervensi gizi khusus yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya Pertumbuhan jangka pendek.

Dia mengatakan: Misalnya, pada balita, ini termasuk pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI, suplemen vitamin A, mikronutrien, dan suplemen seng dan zat besi.

BKKBN menyebut kemiskinan sebagai musuh bersama dalam memberantas pertumbuhan jangka pendek

Sedangkan intervensi gizi sensitif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya Pertumbuhan jangka pendek.

Ia mengatakan: Misalnya pencegahan dan pengobatan balita sakit, penanganan kasus gizi buruk akut sedang dan berat, penyediaan air dan saluran pembuangan, pemberian obat cacing.

Koresponden: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sotopo Hadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *