Mengatur pernapasan dapat membantu menenangkan emosi

Jakarta (JurnalPagi) –

Saat Anda merasa emosi atau berada dalam situasi terburuk, biasanya Anda menginginkan sesuatu untuk meredakannya dengan cepat, salah satunya adalah pernapasan.

Melansir laman psikologi hari ini, Jumat (19/4), dosen sekaligus penulis Yale School of Management Dr Emma Sepala mengatakan, manusia menjalani hidupnya dengan bernapas. Di antara momen-momen penting ini, kita akan mengambil sekitar 20.000 napas sehari.

Hal ini seharusnya membuat kita menjadi ahli pernapasan, namun kebanyakan orang tidak menyadari betapa besarnya potensi pernapasan bagi kesehatan mental.

Cara kita bernapas memengaruhi fisiologi, kesejahteraan, dan fungsi kognitif seperti detak jantung, tekanan darah, emosi, dan memori, katanya.

Pola pernapasan memengaruhi fungsi banyak area penting di otak, memengaruhi cara kita memandang dunia, berpikir, memperhatikan, mengingat, dan merasakan.

Saat kita mengubah pernapasan, neuron kita merespons ritme pernapasan kita, sehingga mengontrol aktivitas sel-sel otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa emosi yang berbeda dikaitkan dengan pola pernapasan yang berbeda, sehingga pernapasan sering kali menjadi cepat dan tidak terkendali saat merasa marah.

Sementara itu, memperlambat ritme pernafasan, terutama pernafasan, dapat mengawali relaksasi. Ini memperlambat detak jantung dan menstimulasi saraf vagus, yang berjalan dari batang otak ke perut dan merupakan bagian dari sistem saraf parasimpatis (“sistem istirahat dan pencernaan”).

Saat itulah Anda akan rileks, merasa lebih baik dan kemampuan berpikir Anda akan kembali.

Seppala juga menyarankan cara mengatur emosi dengan teknik pernapasan, yaitu tarik napas hingga paru-paru penuh (misalnya sampai empat hitungan), lalu saat menghembuskan napas, usahakan menghembuskan napas lebih lama dari saat Anda menarik napas, idealnya satu setengah. atau dua. Beban lebih lama

Lakukan ini dengan mata tertutup selama lima menit dan perhatikan efek setelahnya.

Penerjemah: Fitrah Asy’ari
Diedit oleh: Zita Mirina
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *