KTNA: Kontribusi BUMN di bidang pangan sangat penting

Jakarta (JurnalPagi) –
Kelompok Kontak Nelayan dan Petani Primer Nasional (KTNA) menyatakan peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat penting bagi sektor pangan, termasuk dalam penyediaan pupuk, sehingga wacana menjadikan BUMN menjadi koperasi tidak tepat.

Peran BUMN dalam membantu kegiatan kelompok tani khususnya di bidang pupuk, benih dan pestisida, kata Presiden Nasional KTNA Yedi Sufian Noor dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia meminta wacana pembubaran BUMN dan penggantiannya dengan koperasi harus diusut. Sufyan menilai perubahan status BUMN menjadi koperasi akan efektif
Peran dan kontribusi BUMN di bidang pertanian.

“Dampaknya bagi petani tentu sangat merugikan dengan diperkenalkannya sistem baru yang belum teruji,” kata Sufian.

Peneliti Sebut Wacana Pengelolaan BUMN Sebagai Koperasi Salah

Sufyan menambahkan, BUMN bisa menjadi katalis bagi koperasi. Hal ini merupakan wujud nyata meningkatnya peran BUMN dan koperasi dalam memajukan pangan nasional.

Sufyan mengatakan, “Menurut saya, belum dibubarkan. Justru BUMN bisa meningkatkan perannya dalam memperkuat dan mengembangkan koperasi. Oleh karena itu, program BUMN bisa melibatkan dan mengajak koperasi.”

Wacana menjadikan BUMN menjadi koperasi mengemuka dalam beberapa waktu terakhir dan memancing pendapat berbeda dari berbagai kalangan. Wacana tersebut konon bermula dari tokoh independen yang ikut serta dalam debat tim pemenangan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden pada pemilu 2024.

PP Mohammadieh Tak Setuju dengan Pembahasan BUMN Jadi Koperasi

Sementara itu, Menteri BUMN Eric Tohir mengatakan wacana likuidasi BUMN atau badan usaha milik negara hanya akan menimbulkan pengangguran baru di Indonesia, mengingat 1,6 juta orang bekerja di BUMN.

Dalam keterangan tertulisnya, ia berkata: “Sungguh ironis melihat pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka akan menimbulkan pengangguran baru di saat semua orang membutuhkan pekerjaan.”

Ia mengatakan, pegawai BUMN terbukti menjadi game changer dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini tumbuh sebesar 5 persen.

Pengamat: Mengubah BUMN Menjadi Koperasi Bisa Melanggar UUD 1945

Menurutnya, pada tahun 2023 seluruh BUMN akan menghasilkan dividen terbesar sepanjang sejarah di Indonesia yakni Rp 82,1 triliun, sehingga laba BUMN menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Koresponden: Indra Arif Pribadi
Redaktur: Bambang Sotopo Hadi
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *