Jaga pola makan saat liburan agar terhindar dari masalah kolesterol

Jakarta (JurnalPagi) – Menerapkan pola makan sehat dengan menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol, makanan olahan, makanan tinggi garam dan gula merupakan langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah masalah kolesterol, termasuk saat libur Natal dan menjelang tahun baru. Menurut dokter penyakit dalam RS Pondok Indah – Puri Indah dr. Wirawan Hambali, Sp.PD

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/12), ia mengatakan: “Meningkatkan aktivitas fisik juga dapat membantu mencegah dan menangani gangguan kolesterol. Penting juga untuk menghindari alkohol dan berhenti merokok.”

Kolesterol merupakan lemak yang beredar di dalam tubuh. Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Kombinasi keduanya disebut lipoprotein.

Dalam kadar yang tepat, kandungan ini justru membantu membangun sel-sel baru, membantu produksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lemak.

Asupan serat yang cukup dapat menjaga kadar kolesterol dan gula darah

Selain itu senyawa ini juga dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan, produksi hormon dan pembentukan vitamin D, namun bila kadarnya berlebihan dapat membahayakan tubuh karena menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Kolesterol dikatakan terganggu bila jumlahnya di luar batas normal. Salah satu kriteria diagnosis kelainan kolesterol adalah kolesterol total dengan nilai di atas 200 mg/dL (dianggap tinggi).

Selain itu, kolesterol LDL dengan nilai di atas 100 mg/dL dan trigliserida dengan nilai di atas 150 mg/dL (dianggap tinggi) dan kolesterol HDL dengan nilai di bawah 40 mg/dL pada pria dan 50 mg/dL pada wanita . (dianggap rendah).

Kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, kata Wirawan. Dalam kebanyakan kasus, gejala baru terlihat ketika kondisi tersebut menyebabkan penumpukan plak di arteri.

Katanya: Plak ini dapat mempersempit arteri sehingga hanya sedikit darah yang dapat melewatinya.

Selain itu, pembentukan plak mengubah komposisi dinding pembuluh darah. Ketika endapan menumpuk di dinding arteri, aliran darah ke jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya berkurang.

Menurut Wirawan, kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena aterosklerosis, pembekuan darah di bagian tubuh tertentu, stroke, dan serangan jantung.

Berbicara mengenai faktor risiko penyakit ini, pola makan yang tidak sehat seringkali dianggap sebagai penyebab utama tingginya kadar kolesterol.

Pola Makan Sehat Optimalkan Sistem Imun Tubuh di Musim Hujan

“Menyambut libur akhir tahun, ada baiknya kita mewaspadai jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hati-hati dengan makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula karena dapat meningkatkan kadar kolesterol,” jelas Wiravan. . ” .

Selain pola makan yang tidak sehat, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami masalah kolesterol, antara lain kurangnya aktivitas fisik, riwayat masalah kolesterol dalam keluarga, usia, dan kebiasaan merokok, karena dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kolesterol. mempertaruhkan. dari penyakit jantung

Untuk mencegah gangguan kolesterol, selain memilih pola makan yang sehat, aktivitas fisik dan menghindari rokok, Viravan Hambali berpesan kepada masyarakat untuk tidak ragu menjalani pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter penyakit dalam jika memiliki kadar kolesterol tinggi. .

Kemudian, jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.

Ditambahkannya: Perlu diingat bahwa penggunaan obat statin dapat mempengaruhi kehamilan, penggunaan obat statin pada wanita usia subur dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam dengan mempertimbangkan kemungkinan manfaat dan risikonya. “, jelasnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, penyebab kematian utama di dunia.

Di Indonesia, data Survei Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi penduduk Indonesia berusia di atas 15 tahun yang mengalami gangguan kolesterol adalah sekitar 21,2% dengan kadar kolesterol total 200-239 mg/dL dan 7,6% dengan kadar Kolesterol. . Di atas 240mg/dL

“Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang berisiko terkena penyakit jantung dan stroke akibat gangguan kolesterol,” kata Wirawan.

Jalan kaki setelah makan malam bisa menjaga kadar gula darah

Koresponden: Lia Vanadriani Santosa
Redaktur : Siti Zulikha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *