Tampilan kulit glowing dengan riasan minimalis menjadi tren kecantikan yang sedang berkembang saat ini. Kulit glowing adalah kulit yang sehat dan bercahaya dengan warna kulit seragam serta tekstur halus, lentur dan elastis.
Untuk memiliki kulit bercahaya, banyak orang yang menggunakan produk perawatan kulit (skin care) atau menjalani perawatan di klinik kecantikan profesional.
Faktor nutrisi, gaya hidup dan manajemen stres sangat mempengaruhi kondisi kesehatan kulit. Pola makan yang sehat baik untuk seluruh tubuh, termasuk kulit.
Kulit merupakan salah satu organ terbesar pada tubuh manusia, dan kesehatan tubuh akan tercermin dari penampilan kulit.
Bahkan jika seseorang memiliki rutinitas perawatan kulit yang baik, akan sulit mendapatkan kulit bercahaya jika asupan nutrisinya tidak seimbang.
Nutrisi penting untuk kulit bercahaya
Nutrisi erat kaitannya dengan kesehatan kulit dan penting untuk semua proses biologis kulit mulai dari masa muda hingga usia tua.
Tingkat kecukupan gizi yang optimal dan kebiasaan makan yang sehat dapat memberikan efek positif bagi kesehatan kulit.
Namun, ada nutrisi tertentu yang memiliki manfaat khusus untuk kesehatan kulit.
vitamin A
Vitamin A berperan penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel kulit serta mencegah kanker kulit. Kekurangan vitamin A menyebabkan kulit kering dan bersisik. Kebutuhan vitamin A harian adalah 650 RE untuk pria dewasa dan 600 RE untuk wanita dewasa.
Makanan sumber vitamin A antara lain hati, kuning telur, sayuran berwarna hijau tua, buah-buahan berwarna kuning-oranye seperti bayam, daun singkong, kangkung, wortel, tomat, pepaya, dan mangga. Namun mengonsumsi suplemen vitamin A dosis tinggi tanpa pengawasan medis tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan organ.
Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan penting yang berperan dalam sintesis kolagen dan regenerasi sel kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kulit kering, kasar, dan munculnya kerutan dini.
Kebutuhan harian vitamin C untuk orang dewasa di atas 18 tahun adalah 75-90 mg. Vitamin C bisa didapat dari makanan nabati seperti sayur mayur dan buah-buahan seperti jeruk, nanas, pepaya, dan tomat. Vitamin C juga ditemukan di banyak sayuran berdaun hijau dan kubis.
Vitamin E
Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel kulit dari efek radikal bebas dan kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet (UV). Kerusakan akibat sinar UV pada kulit dapat menyebabkan bintik hitam, kerutan, dan tanda penuaan lainnya. Kebutuhan vitamin E pada orang dewasa adalah 15 mg per hari.
Sumber utama vitamin E adalah: minyak gandum, minyak bunga matahari, almond, kacang tanah dan alpukat.
Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 dibutuhkan untuk membantu menjaga kulit tetap lembut dan lembab. Kekurangan asam lemak omega-3 dapat menyebabkan kulit kering dan sensitif.
Asam lemak omega-3 juga mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan kulit merah dan berjerawat. Sumber makanan asam lemak omega-3 antara lain ikan dan kacang-kacangan.
Seng
Seng adalah mineral yang ditemukan dalam daging, hati, tiram, dan telur. Seng membantu menjaga integritas kulit dan mendukung penyembuhan luka.
Polifenol
Polifenol berperan dalam menunda timbulnya penuaan dini pada kulit, terutama karena sifat antioksidannya. Polifenol juga mendukung sistem pertahanan sel kulit terhadap sinar UV dan bakteri patogen.
Polifenol banyak ditemukan pada rempah-rempah, buah-buahan, dan minuman herbal seperti jus buah, teh hijau, dan kopi. Sayuran, biji-bijian, coklat dan kacang-kacangan juga merupakan sumber polifenol.
Probiotik
Probiotik dikenal sebagai bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan usus. Fungsi probiotik adalah menekan pertumbuhan bakteri patogen dan memperkuat dinding usus. Selain itu, probiotik juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit.
Peran probiotik dalam kesehatan kulit adalah mengurangi peradangan kulit, memperkuat pelindung kulit, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat stres oksidatif. Probiotik banyak terdapat pada produk makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, tempe, dan kimchi.
Makanan yang harus dihindari
Selain makanan yang baik untuk kesehatan kulit, ada juga makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat membahayakan kesehatan kulit.
Karbohidrat sederhana
Konsumsi karbohidrat sederhana mempengaruhi dua penyebab utama jerawat, ketidakstabilan hormonal dan peningkatan reaksi peradangan. Saat Anda mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti gula putih dan tepung olahan, kadar gula darah Anda meningkat dengan cepat dan pankreas merespons dengan melepaskan insulin.
Insulin adalah hormon yang menurunkan gula darah dengan memasukkannya ke dalam sel untuk digunakan. Kelebihan insulin dalam darah dapat menyebabkan kelenjar sebaceous memproduksi lebih banyak minyak dan meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Konsumsi karbohidrat sederhana yang berlebihan juga meningkatkan akumulasi produk akhir glikasi lanjutan (AGEs). AGEs merupakan produk silang dari kelebihan kadar gula darah dan protein yang dihasilkan dari reaksi glikosilasi non-enzimatik. AGEs mempengaruhi fungsi protein pada lapisan dermis kulit dan meningkatkan risiko penuaan.
lemak jenuh
Makanan tinggi lemak jenuhnya tidak hanya dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan seperti stroke dan penyakit jantung, tetapi juga berdampak pada penyakit kulit. Pola makan tinggi lemak jenuh menghambat regenerasi kulit karena meningkatkan stres oksidatif dan respons inflamasi, menurunkan sintesis protein, dan juga dapat menyebabkan perubahan morfologi pada kulit.
Oleh karena itu, perlu membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuhnya. Sumber lemak jenuh antara lain makanan olahan seperti gorengan, daging berlemak, jeroan, dan produk susu seperti keju, mentega, dan es krim.
Makanan yang dikonsumsi sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Kulit mencerminkan kesehatan tubuh, sehingga menutrisi kulit dari dalam dan luar adalah resep utama kulit bercahaya.
Sumber: Kementerian Kesehatan
Foto: Ilustrasi (Unsplash)
