Aneka hiasan natal berbahan barang bekas hasil kreasi warga lampung

Bandar Lampung (JurnalPagi) – Sejumlah umat Kristiani di Lampung memanfaatkan Natal 2023 sebagai ajang menumbuhkan kreativitas dengan membuat dekorasi Natal dari berbagai barang.

Proses pembuatan hiasan natal dari barang bekas dilakukan oleh warga Bandar Lampung, Renata.

“Tahun ini di rumah semua hiasan natal termasuk pohon natal terbuat dari barang bekas yang ada di rumah. Idenya membuat hiasan dari barang bekas, karena kita lihat tren di media sosial, ternyata barang” Jika digunakan dengan baik, maka akan mempunyai nilai yang indah.”

Topeng Juga Dijadikan Hiasan Pohon Natal di Gereja-Gereja Denpasar

Ia mengatakan, untuk membuat pohon natal, barang yang digunakan hanya plastik, air mineral, disusun berbentuk kerucut lalu dihias dengan lampu warna-warni serta jumbai natal berwarna merah, hijau, dan putih.

“Sekarang saya sedikit sadar bahwa menggunakan barang bekas merupakan kegiatan yang mengasyikkan karena selain meningkatkan kreativitas juga dapat ramah lingkungan. Kalau bisa membuatnya sendiri, buat apa beli mahal,” ujarnya.

Respons lain terhadap proses pembuatan dekorasi Natal dengan menggunakan bahan daur ulang juga diungkapkan seorang umat Kristiani di kawasan Pringso, Augustina.

“Hampir setiap tahun kalau saya merayakan natal pasti menggunakan bahan-bahan bekas sebagai dekorasi natalnya. Dan setiap tahunnya ada kreasi dan bentuk yang berbeda-beda, seperti karton telur bekas, kayu bekas, batu, kertas roti, untuk membuatnya. Saya akan membuat miniaturnya. belum bisa dimanfaatkan, kata Agustina.

Lanjutnya, ia juga membuat hiasan baru dari bahan bekas, yaitu pohon natal berbahan galon air mineral.

Pasar Asimka Jadi Pilihan Masyarakat yang Cari Jajanan Natal

“Salah satu hiasan yang menurut saya baru adalah pohon natal yang terbuat dari bahan galleon. Untuk membentuk lingkaran, saya beri bingkai bambu yang ditempel berbentuk prisma atau segitiga, lalu saya bungkus dengan rumbai untuk mengisinya. lalu saya lampirkan. Hanya butuh satu hari penuh untuk membuat sangkar dan pohon natal.”

Menurutnya, salah satu motivasi pembuatan hiasan Natal dari bahan bekas adalah untuk mengekspresikan kreativitas sehingga menciptakan semangat Natal bagi semua orang yang menyaksikan hasil kreativitasnya.

Motivasinya tentu untuk menyambut dan memeriahkan Natal yang datang setahun sekali. Bisa dibilang semacam semangat Natal, selain itu karena saya asyik mengekspresikan kreativitas saya melalui kerajinan yang saya buat sendiri. Lalu, tentu saja. Ini juga lebih menghemat uang dibandingkan membelinya dengan harga lebih mahal.”

Theresia juga memanfaatkan bahan bekas sebagai bahan utama pembuatan hiasan Natal.

Ia menggunakan karton dan tutup botol sebagai bahan utama untuk membuat replika manusia salju dan pohon natal.

“Untuk menyatukan tutup botolnya jadi manusia salju, tinggal ditambah kapas biar lebih cantik. Kalau kartonnya dijadikan hiasan gantung di pohon natal, jadikan saja lonceng, rusa, dan sebagainya. Buatlah. Kemarin. Kami juga melihat sandal jepit digunakan untuk membuat pohon natal di gereja, mungkin tahun ini akan dibuat.”

Kisah dan Makna di Balik Dekorasi Natal

Koresponden: Ruth Intan Suzumata Kenafi
Redaktur : Siti Zulikha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *