Akademisi mengingatkan kita akan pentingnya etika media sosial

Jakarta (JurnalPagi) – Sejumlah akademisi mengingatkan pentingnya etika, keterampilan digital, dan pemahaman keamanan digital dalam penggunaan media sosial.

Dalam workshop bertajuk “Hasil Cerdas: Panduan Bijaksana dalam Dunia Media Sosial” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Gerakan Nasional Literasi Digital Kreasi Siber pada Rabu (3/6), dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Diana Engrini mengatakan etika bermedia sosial termasuk menghormati privasi dan hak orang lain.

Seperti dikutip dalam siaran pers pemerintah pada hari Kamis, ia mengatakan: “Pengguna media sosial juga harus berkomunikasi dengan sopan dan menghormati toleransi dan keberagaman serta tidak terlibat dalam perundungan atau pelecehan dan menyebarkan berita palsu.”

Selain itu, Diana menekankan pentingnya pengguna media sosial memahami rambu dan aturan keselamatan terkait penggunaan media digital.

Ia mencatat: Oleh karena itu, untuk pemanfaatan jejaring sosial secara optimal, sangat penting untuk mengetahui audiensnya, fokus dan selaras dengan pedoman keamanan digital, mempublikasikan konten positif dan mendidik, serta berkolaborasi untuk menciptakan kreativitas yang konstruktif.

“Mari kita ciptakan ruang media sosial yang mencerminkan nilai-nilai keindonesiaan, sebagai tempat belajar, berinteraksi, tumbuh dan berkembang, serta tempat mengaktualisasikan diri sebagai bangsa yang bermartabat,” imbuhnya.

Sementara itu, Anshar Sivkor, Ketua Satgas Bimbingan Digital, mengatakan bekerja di media sosial membutuhkan keterampilan digital.

Menurutnya, masyarakat yang memiliki keterampilan digital adalah orang-orang yang mampu mengenali, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dalam lanskap digital, mesin pencari informasi, program percakapan dan media sosial, serta program keuangan digital.

Beliau juga menyampaikan pentingnya perilaku positif dalam menggunakan media sosial, yakni melakukan interaksi yang membangun, saling menghormati, dan bertanggung jawab.

Menerapkan prinsip etika penting untuk menghindari konflik di media sosial

Anshar mencatat, catatan digital dapat mempengaruhi reputasi dan citra seseorang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi upaya membangun hubungan dan jaringan.

Pencatatan digital juga berkaitan dengan pembangunan jaringan atau Jaringandampaknya terhadap hubungan pribadi serta masalah keamanan digital.”

Sementara itu, Rismi Juliadi, dosen Universitas Multimedia Nusantara mengungkapkan pentingnya menjaga keamanan dan menjaga privasi data selama beroperasi di ruang digital.

“Agar tetap aman dari ancaman privasi di dunia digital, sebaiknya gunakan perangkat tepercaya dan unduh hanya aplikasi yang aman atau disetujui. Kemudian aktifkan sistem keamanan dua langkah dan lindungi data pribadi di media. Jangan berbagi secara sosial. Hati-hati dengan persahabatan. Dengan orang asing.”

Workshop Literasi Digital merupakan bagian dari Program Berkembangnya Pemberdayaan Digital Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Gerakan Nasional Literasi Digital Cyber ​​Creation.

Etika Komunikasi Siber dan Dunia Nyata Sebenarnya Tak Jauh Berbeda
Pentingnya pengendalian diri dalam mengekspresikan diri di media sosial

Koresponden: Fetor Rochman
Redaktur: Meriati
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *