Wisatawan dengan pembesaran prostat tidak disarankan mengonsumsi minuman manis

Jakarta (JurnalPagi) – Wisatawan dengan masalah pembesaran prostat disarankan oleh ahli urologi untuk tidak mengonsumsi minuman manis selama perjalanan karena dapat berdampak buruk pada kondisi kandung kemih.

Samicha Joseph, ahli urologi di Rumah Sakit Abdi Valuyo, mengatakan dalam sebuah media: “Bagi pelancong yang menderita pembesaran prostat, hal pertama yang harus diperhatikan saat bepergian adalah menghindari minuman yang meningkatkan frekuensi buang air kecil.” Pengarahan di Jakarta, Kamis.

Saat perjalanan pulang, waktu buang air kecil sangat terbatas sehingga memaksa banyak orang menahannya, kata Samicha. Akibatnya, orang yang menahan buang air besar berisiko lebih besar terkena infeksi.

Ketahui tiga masalah prostat yang berisiko dialami pria

Jika dilakukan dalam jangka waktu lama, ia khawatir ada yang mengalami gangguan ginjal akibat pembengkakan tersebut.

Oleh karena itu, penderita disarankan untuk menghindari minuman manis seperti teh dan kopi yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil atau meningkatkan keinginan untuk buang air kecil, terutama pada malam hari.

Samicha berkata: Jangan anggap Idul Fitri sama sekali, meski di bulan puasa, jika menggunakan teh, frekuensi buang air kecil di malam hari pasti akan meningkat.

Selain itu, yang sebisa mungkin harus dihindari bagi penderita pembesaran prostat adalah penggunaan obat-obatan yang jenisnya berlawanan. Pemblokir alfa. Misalnya, obat flu dijual bebas karena tidak dapat diobati dan memperburuk gejala.

RSUI Berhasil Operasi Pembesaran Prostat Jinak Tanpa Eksisi Bekas Luka

Dokter Urologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, FICS membenarkan, obat flu yang diminum penderita bertentangan dengan pengobatan dokter untuk memperlancar aliran urin dari kandung kemih.

Mengonsumsi obat-obatan seperti obat flu, banyak pasien yang dirawatnya datang ke IGD dengan keluhan inkontinensia urin.

Jadi sebenarnya obatnya sederhana, lakukan saja Berhenti Obat flu dikasih saja Pemblokir alfa Tadi kalau tidak berhasil, lakukan saja operasi. “Jadi mohon diperhatikan, jangan minum obat flu,” kata Adistra.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Urologi RS Abdi Waluyo, dr. Rochani, Sp.B, Sp.U(K) menyarankan agar pemerintah dan pengelola jalan tol lebih memperhatikan jumlah tempat peristirahatan penumpang yang akan melewati jalur tersebut.

Ini Dampak Pembesaran Prostat pada Pria

Ia mengatakan, kedua belah pihak harus bisa memahami bahwa toilet harus tersedia setidaknya setiap 50 km di jalan yang dilalui pemudik. Sebab, rata-rata orang membutuhkan waktu empat jam untuk buang air kecil.

Pemerintah kita meminta mereka yang mudik saat Idul Fitri, agar lebih memperhatikan masalah ini. Khusus toilet perempuan, antriannya bisa mencapai 100 orang dan akhirnya buang air kecil di jalan, hal ini sudah tidak menjadi masalah lagi. Rouchani berkata: “Perjalanan sangat sulit bagi jutaan orang dan toilet tidak mencukupi.”

Berapa Waktu Maksimal Berhenti Buang Air Kecil untuk Mencegah Radang Prostat?

Rasa tidak nyaman di paha bagian dalam merupakan gejala peradangan prostat

Koresponden: Harilvita Dharma Shanti
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *