Wamenkominfo memaparkan parameter keberhasilan adopsi sistem smart city

Jakarta (JurnalPagi) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Waman Cominfo) Nezar Patria menguraikan parameter keberhasilan penerapan sistem smart city.

“menjadi Kota Pintar Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, bagaimana caranya? Tata kelola yang cerdas, branding yang cerdas, teknologi yang cerdas yang dijadikan parameter untuk melihat kecukupan suatu kota Secara cerdas Memanfaatkan teknologi, ujarnya dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin.

Menurutnya, pencapaian ketiga parameter tersebut memerlukan dukungan konektivitas digital, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi digital.

Nizar mengatakan, di bidang koneksi digital, pemerintah harus menyediakan jaringan telekomunikasi terbaik.

Menurutnya, saat ini jangkauan jaringan telekomunikasi di Indonesia sangat baik.

Sekitar 90 persen wilayah Indonesia telah memiliki jaringan komunikasi 2G dan 4G yang andal, dan jaringan 5G sudah tersedia di beberapa kota besar.

Nezar mengatakan: Tingkat penetrasi Internet juga semakin meningkat dari hari ke hari, saat ini lebih dari 80% penetrasinya adalah 287 juta orang.

“Saya pikir kita pasti bisa membayangkan situasi seperti ini Masyarakat Informasi Dia bisa tumbuh dan berkembang dalam ekosistem komunitas digital.”

Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mengembangkan 251 daerah dan kota untuk mewujudkan kota pintar

Nizar mengatakan, literasi digital masyarakat juga menjadi faktor penting dalam penerapan sistem smart city.

“Yang terpenting adalah bagaimana caranya Pendidikan yang cerdas Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap teknologi. “Untuk itu perlu adanya pelatihan literasi digital atau literasi digital agar kita bisa memanfaatkan arus informasi digital secara positif,” jelasnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyiapkan program pengembangan talenta digital untuk mewujudkan masyarakat yang melek digital dengan baik dalam upaya mendorong penerapan sistem kota pintar.

Selain itu, kementerian melaksanakan program untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika antara lain menawarkan kantor pusat startup digital di Aceh sebagai bagian dari program 1.000 Startup Digital yang diluncurkan oleh kementerian pada tahun 2016.

Nizar mengatakan, Forum ini untuk menyambut pertumbuhan ekonomi digital yang semakin hari semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Nazar mengatakan Kantor Pusat Startup Digital di Aceh mendukung upaya generasi milenial dan generasi Z yang sudah melek digital untuk melahirkan startup lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga global.

Kemendagri dorong kerja sama pengembangan smart city

Pemerintah telah menerapkan langkah menuju kota pintar sejak tahun 2017.

Gerakan ini diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pada awal tahun 2024, lebih dari 250 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia akan menjadi bagian dari Jaringan Pengembangan Kota Cerdas.

Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi penyusunan rencana smart city
BRIN Jajaki Implementasi Konsep Smart City di Surabaya

Redaktur: Meriati
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *