TPN: Tragedi Boyolali Menguji Integritas Pemilu

JAKARTA (JurnalPagi) – Wakil Ketua Hukum Tim Nasional Pemenang (TPN) Tudong Mulia Lubis menegaskan, penanganan penganiayaan relawan Gunjar Pranu-Mahfud MD yang dilakukan aparat nekat di Buiulali atau disebut “Tragedi Buiulali” akan dilakukan secara profesional. telah. Tes kejujuran pemilu

Menurutnya, dunia internasional menilai Indonesia adalah negara demokrasi ketiga di dunia yang menyelenggarakan pemilu yang bebas cacat dan permasalahan.

“Proses hukumnya sedang dalam tahap uji coba. Peristiwa Boyolali sangat serius. Jangan sampai penanganan kasus ini mencoreng demokrasi kita, kata Tudong di media center TPN Jakarta, Senin.

Tudong juga merujuk pada Pasal 9 UU Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup damai, aman, dan dalam hal ini tidak mengalami penganiayaan seperti yang terjadi di Boyolali.

“Kami sudah menghubungi Komnas HAM dan kemungkinan besar akan melaporkan kejadian tersebut,” kata Tudong.

Hal serupa juga diungkapkan Harian Fairman Jaya. Ayab berharap penyelesaian hukum atas kasus ini bisa dilakukan dengan cepat dan transparan.

Katanya, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan harapan terhadap kredibilitas proses pemilu, khususnya pemilu presiden.

Sebelumnya, Wakil Hukum TPN Ganjar-Mahfoud Tudong Molya Lubis melaporkan, satu orang relawan meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka berat, diduga akibat aksi kekerasan personel TNI pada Sabtu.

Relawan yang meninggal di rumah sakit tersebut berasal dari Clutton dan diduga mengalami kekerasan dari pendukung pasangan calon lainnya.

Keempat korban luka akibat penganiayaan aparat TNI berada di pos TNI setempat. Oleh karena itu, pihaknya meminta Panglima TNI segera bertindak.

Berdasarkan informasi yang diterima Kolonel Richard Harrison, Kepala Intelijen Kodam IV/Dipungoro, dua orang pendukung kedua calon presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranu-Mahfud MD diduga menjadi korban sejumlah oknum TNI di Kabupaten Boyolali, Tengah. Jawa.

Dia membenarkan adanya penyelidikan dan penyelidikan mendalam atas kejadian yang dilakukan personel TNI di depan markas Batalyon Raider Grup B 408/Sbh di kawasan Boyolali.

Dia mengatakan, kejadian tersebut terjadi akibat adanya kesalahpahaman antara beberapa prajurit TNI dengan kedua korban saat seorang pengendara sepeda motor dengan suara knalpot keras sedang melewati Jalan Perintis Independen, Kabupaten Boyolali.

TPN Pastikan Keadilan Bagi Relawan yang Diburu Petugas di Boyolali
TPN mengutuk kekerasan yang dilakukan oknum aparat di Boyolali
Hadiahi Kunjungan Relawan untuk Korban Penganiayaan di Boyolali

Koresponden: Devi Nindi Sari Ramadhan
Editor: Guido Merong
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *