PWYP: Transisi energi yang berkeadilan telah menjadi isu penting di Indonesia

JAKARTA (JurnalPagi) – Arianto Nugroho, Koordinator Nasional What You Pay for Emissions (PWYP) mengatakan transfer energi yang berkeadilan telah menjadi isu besar di Indonesia.

Isu transisi energi yang berkeadilan terkait dengan isu perbaikan iklim serta upaya percepatan transisi dari energi fosil ke energi yang lebih bersih dan terbarukan.

“Namun, ketika kita berbicara tentang transisi energi ke energi bersih, itu menjadi pertanyaan, pada akhirnya kita masih membutuhkan bahan-bahan yang diekstraksi dari mineral, terutama nikel, kobalt, bauksit, dll,” katanya dalam jumpa pers. Akhir tahun diperingati secara virtual di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Indonesia telah menyelesaikan kepresidenan G20 yang dinilai cukup berhasil terutama untuk beberapa agenda G20. Misalnya, keputusan untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.

Kemudian, ada pula kesepakatan pembiayaan dengan Justice Energy Transition Partnership (JETP) senilai Rp 310 triliun dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak dalam jangka waktu 3-5 tahun oleh Amerika Serikat, Jepang, sejumlah G7. .menjadi. Negara dan negara mitra Uni Eropa untuk Indonesia.

“Hanya saja, jadi pertanyaannya, apakah transisi energi cukup adil untuk daerah seperti Indonesia yang memiliki sumber daya nikel yang luar biasa?” kata Arianto.

Selain itu, ia memaparkan hasil pernyataan pada Pertemuan Ringkasan Menteri Transisi Energi Ketua G20 pada 2 September 2022, yang berkomitmen mencari solusi terkait ketahanan energi, termasuk penguatan. Rantai pasokan mineral kritis (mineral vital).

Menurutnya, negara-negara anggota G20 sudah menyetujuinya Rantai pasokan mineral kritis Harus dipastikan untuk mempromosikan energi bersih karena dunia membutuhkan sumber daya mineral ini.

Padahal, jelas Indonesia berusaha memproduksi mobil listrik sambil menawarkan subsidi kepada pembeli mobil listrik, sehingga akhirnya Rantai pasokan mineral kritis Diskusi sangat penting

Namun, ada hal yang menarik di sini, selain itu, kita berbicara tentang penguatan rantai pasokan dari Mineral vitaljuga harus dipromosikan Investasi komprehensif Namun, untuk mendorong pertumbuhan permintaan energi linier Dengan Stabil Perkembangan Dan Tujuan iklim,” Dia berkata.

Itu berarti ekstraksi nikel atau sumber daya mineral yang menjadi bagian darinya Mineral vital Itu tidak bisa bergerak melawan target Tujuan iklim.

Selain itu, pertemuan pada 2 September 2022 juga menyepakati dokumen Roadmap Transisi Energi Bali yang bertujuan mendorong smelter mengadopsi prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) di pertambangan. Mineral vital.

Jangan sampai kita melakukan ekstraksi yang luar biasa karena kebutuhan baterai, kebutuhan mobil listrik, yang berujung kontraproduktif dengan tujuan kita. Iklim Sasaran Ini bukan investasi itu sendiri HijauDan dalam menjalankan operasionalnya jauh dari prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia-UE bahas kerja sama infrastruktur global EBT
Kementerian ESDM tekankan kerja sama internasional untuk dukung ekonomi baru
INA-IFU Denmark teken kerja sama percepatan transisi energi

Koresponden: M. Bagher Adros Altas
Editor: Klik Dewanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *