Pengamat: Potensi penonton bioskop Indonesia bisa mencapai 80 juta orang

JAKARTA (JurnalPagi) – Pengamat dan peneliti film Hikmat Darmwan mengatakan potensi penonton film di bioskop Indonesia bisa mencapai 80 juta, asalkan bioskop mendistribusikan secara nasional.

Hekmat mengatakan, proporsi penonton bioskop di Indonesia saat ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia.

“Untuk rasio jumlah penduduk Indonesia, saya selalu menggunakan angka konservatif dan memperkirakan potensi pasar sebesar 80 juta penonton,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Meski begitu, Hekmat mengatakan industri film Indonesia berangsur pulih setelah dilanda pandemi COVID-19. Penonton film di bioskop telah kembali ke level sebelum COVID-19.

Industri film Indonesia juga dinilai sangat bagus karena banyak film lokal yang memiliki penonton lebih dari 1 juta orang.

Pengamat: Pemerataan bioskop akan membawa kemajuan industri film nasional

Menurut data Badan Perfilman Indonesia (BPI), industri film di Indonesia menarik 51,2 juta penonton pada tahun 2019, namun kemudian turun menjadi sekitar 19 juta penonton pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Jumlah penontonnya semakin menurun di tahun ini, tahun 2021 hanya 4,5 juta penonton dan baru akan kembali di tahun 2022 dengan 24 juta penonton.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat industri film di Indonesia akan tumbuh positif pada tahun 2023, dengan jumlah penonton bioskop di Indonesia mencapai 55 juta orang.

Hekmat menilai jumlah penonton bioskop Indonesia seharusnya bisa lebih dari itu jika dibarengi dengan penayangan film yang sesuai. Pemerataan bioskop masih menjadi tantangan yang dihadapi industri film Indonesia.

Menurut Badan Perfilman Indonesia, saat ini terdapat 517 bioskop dengan total 2.145 layar yang tersebar di sekitar 115 kota/kabupaten seluruh Indonesia, ujarnya.

Film Nasional Berpotensi Berkembang di Era Layanan Streaming

memberi contoh KKN di desa Penari yang kini menjadi film terlaris sepanjang masa dengan 10 juta penonton, masih kecil dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 270 juta jiwa.

Menurut Hikmat, berinvestasi, peduli, dan mendukung film lokal, termasuk membuka bioskop di berbagai kota, merupakan langkah logis untuk memperluas pasar film Indonesia.

Ia juga menekankan pentingnya menciptakan pasar film yang beragam. Pasar ini tidak hanya menayangkan film-film populer atau film yang sukses secara komersial (Film atau buku populer), Namun juga memberikan peluang dan slot lebih banyak untuk menayangkan film lokal di bioskop.

Ia menambahkan, sebaiknya bioskop juga dibangun di daerah, karena bioskop kelas menengah yang murah sebenarnya mempunyai potensi besar untuk mendorong perkembangan industri film tanah air.

“Saya pikir di kota-kota kecil, teater berbiaya rendah adalah masa depan industri kita,” ujarnya.

Kemenparekraf mengumumkan 20 film Indonesia tembus rekor satu juta penonton.

Katanya: Pemerintah, pengusaha, penonton dan PH (rumah produksi) harus berkontribusi untuk mencapai tujuan ini (80 juta penonton).

Koresponden : Shofi Ayodyana
Redaktur: Bambang Sotopo Hadi
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *