Merayakan suasana Piala Dunia di Ternate

Tim Argentina adalah yang paling populer di Ternate, bahkan upacara pernikahan memakai jersey Argentina.

Jakarta (JurnalPagi) – Perhelatan Piala Dunia selalu menjadi magnet kuat bagi miliaran penduduk bumi untuk menyaksikannya. Begitu juga dengan masyarakat Ternat.

Meski timnas Indonesia tidak menjadi salah satu dari 32 negara peserta Piala Dunia Qatar 2022, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat masyarakat Ternate untuk menyaksikan pertandingan secara live TV.

Berbeda dengan suporter timnas tertentu yang homogen, warga Ternat, Maluku Utara, memiliki tim juara yang berbeda. Meski memiliki pahlawan yang berbeda, mereka dengan mudah bersatu dalam satu semangat: merayakan Piala Dunia 2022.

Tak bisa dipungkiri, pertandingan sepak bola – terutama di level internasional – memang menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Trent. Mereka merayakannya dengan cara yang berbeda.

Mulai dari pemasangan bendera tim juara di rumah, di ruang publik hingga kendaraan. Tak lupa, mereka juga mengenakan kaus sepak bola, menjual bendera, bahkan mengadakan pernikahan bertema sepak bola untuk tim negara yang didukungnya.

Selama di Ternat, antusiasme warga setempat semakin kentara menyaksikan kegilaan sepak bola di dalam kafilah, pagi hari setelah tim sepak bola tadi malam melaju menuju kemenangan. Suasana Piala Dunia 2022 di Qatar bisa dirasakan dengan kemeriahan warga di kompetisi sepakbola antar negara paling bergengsi tersebut.

Warga Ternate dan suporter tim sepak bola Argentina berkumpul pada Rabu (30/11/2022) untuk karavan di kawasan mereka, Maluku Utara. JurnalPagi/Dinas Pemuda dan Olahraga Ternate

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Kota Ternate, Sotopo Abdallah, memahami semangat warga, sehingga pemerintah setempat memandang perlu menyediakan sejumlah fasilitas bagi warga.

Salah satunya dengan menawarkan Videotron untuk nonton bareng Piala Dunia 2022 di dua tempat, yakni di depan kantor walikota dan Fort Orange atau Fort Orange.

Dua tempat ini bisa menampung ribuan orang karena pelatarannya luas sehingga semua orang bisa ikut. Selain itu, masyarakat juga banyak yang nonton bareng di setiap sudut desa.

Menurut pria yang menjabat sebagai ketua suporter di Maluku Utara, Argentina, olahraga, khususnya sepak bola, sejatinya merupakan sarana hiburan bagi warga di daerahnya, sekaligus ajang bersosialisasi dengan suporter tim kesayangannya.

Sudah menjadi hal yang biasa untuk bertukar komentar kasar dengan tim lawan, dalam bersosialisasi, saat berkumpul di kedai kopi atau di jejaring sosial.

Namun, saya tidak pernah melihat warga Ternate melakukan tindakan kekerasan atau fisik hanya karena tim sepak bola kesayangannya kalah.

Tim asal Argentina ini memiliki penggemar terbanyak di Ternate, bahkan mereka mengikrarkan janji pernikahan kaos olahraga Argentina

“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keselamatan dan keamanan selama pergerakan teman-teman kami,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta.

Yang terpenting, jangan sampai karavan suporter sepak bola berujung pada tindakan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Maka pihaknya pun mempersilakan pihak kepolisian untuk memantau kegiatan tersebut.

Para suporter ini digiring dari masing-masing komunitas untuk memberikan semangat pada Piala Dunia 2022 dengan kegiatan sosial seperti bakti sosial, senam bersama atau jalan sehat.

Harapannya, berbagai kegiatan sosial tersebut dapat memberikan dampak positif bagi sesama dan menciptakan citra yang baik bagi suporter di Indonesia khususnya Ternate.

Piala Dunia 2022 juga diharapkan menjadi ajang silaturahmi bagi warga agar bisa saling mengenal.

Bendera terlaris negara

Antusiasme tersebut juga dirasakan langsung oleh warga Ternate dengan sejumlah aktivitas yang terlihat di jalan-jalan utama. Selain karavan di pagi hari, banyak warga yang membeli bendera pemerintah yang dijajakan di pinggir jalan.

Seorang penjual bendera nasional di Ternat mengaku dagangannya laris manis selama Piala Dunia 2022, Maluku Utara, Kamis (24/11/2022). JurnalPagi/ Lutfia Miranda Putri

Kang Asp, penjual bendera negara-negara peserta Piala Dunia 2022, mengatakan dagangannya laris manis di ajang yang digelar 20 November hingga 18 Desember tahun ini.

“Bendera paling populer di Ternate adalah Argentina, Brazil, Belanda, dan Jerman,” kata Asp, 44.

Penghasilannya sebagai penjual bendera musiman meningkat karena banyak warga yang membeli dagangannya setiap hari selama Piala Dunia 2022.

Situasinya berbeda ketika dia menjual bendera merah putih pada malam hari kemerdekaan KRI, di mana tidak banyak pembeli.

Penjualan bendera tersebut karena banyak warga Ternate yang menjadi suporter timnas yang akan mengikuti Piala Dunia 2022.

Harga tiap bendera tergantung ukuran dan kainnya, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 200.000 per lembar.

Asp bisa menjual sekitar 20 sampai 50 bendera per hari, namun dia belum bisa menghitung keuntungannya karena pembelinya masih banyak.

Penjual lain bernama Dedak mengatakan, beberapa bendera negara peserta Piala Dunia 2022 tidak laku karena tidak memenangkan kompetisi.

“Kalau Timnas kalah, penjualan bendera akan berkurang, bahkan ada yang sampai pagi ini belum ada yang beli benderanya,” kata Dedek.

Ahmed Al-Albar, warga setempat, mengaku lebih tertarik untuk membeli bendera Jepang dan Arab Saudi, karena wakil benua Asia itu tampil impresif di laga pertama dengan menjuarai kompetisi tersebut.

Sepak bola sebenarnya adalah olahraga paling populer di planet ini. Dan setiap pertarungannya membawa kegembiraan tidak hanya bagi para penggemarnya, tetapi juga bagi orang-orang yang ingin menghasilkan uang darinya, seperti Kang Asp dan Dedak.

Editor : Ahmad Zainal M

Editor : Ahmad Zainal M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *