LinkedIn bertujuan untuk menghadirkan pengalaman bermain game kepada pengguna

Jakarta (JurnalPagi) – LinkedIn, platform media sosial bagi masyarakat yang ingin berjejaring dan menimba ilmu untuk tujuan profesional, kini berencana memasuki arena baru dengan menawarkan pengalaman permainan puzzle kepada penggunanya, lapor TechCrunch, Minggu.

Tiga upaya awal LinkedIn adalah permainan kasual berbasis teka-teki yang disebut Queens, Inference, dan Crossclimb.

LinkedIn juga dikritik oleh peneliti aplikasi Nima Oji di akun jejaring sosial X miliknya karena bereksperimen dengan memberi peringkat poin pemain berdasarkan tempat kerja, dengan perusahaan menerima “peringkat” berdasarkan poin tersebut.

LinkedIn Luncurkan Verifikasi Identitas untuk Pengguna Indonesia

 

LinkedIn: 3/4 Profesional Marketing Indonesia Percaya Diri Gunakan Kecerdasan Buatan

Belum diketahui secara pasti kapan tanggal rilis LinkedIn versi tiga game tersebut. Menurut TechCrunch, LinkedIn menolak mengatakan bagaimana atau apakah Microsoft terlibat dalam proyek game mereka.

Microsoft, pemilik LinkedIn, sendiri adalah raksasa game. Bisnis gamenya, yang mencakup Xbox, Activision Blizzard, dan ZeniMax, menghasilkan pendapatan $7,1 miliar pada kuartal terakhir, melampaui pendapatan Windows untuk pertama kalinya.

Game sering kali menjadi salah satu aplikasi terpopuler untuk seluler dan PC – baik dari segi pendapatan maupun interaksi – dan game kasual berbasis teka-teki telah menjadi salah satu kategori paling populer di kalangan pengguna seluler.

LinkedIn Mengatakan 65% Keterampilan Kerja Akan Diubah oleh Kecerdasan Buatan pada tahun 2030

Platform non-game telah lama memanfaatkan fakta ini untuk meningkatkan traffic mereka—bisa dibilang sebuah tren yang sudah ada sebelum Internet jika Anda memasukkan popularitas teka-teki silang dan teka-teki lainnya di surat kabar dan majalah.

The New York Times, yang mengakuisisi Wordle pada tahun 2022, mengumumkan pada akhir tahun 2023 bahwa jutaan orang terus memainkan game tersebut, yang kini menjadi bagian dari platform teka-teki dan game online yang lebih besar yang dikembangkan oleh surat kabar tersebut. .

Jejaring sosial terbesar di dunia Facebook juga telah menjadi pendorong utama permainan sosial selama bertahun-tahun.

PUBG Bakal Hadirkan Beberapa Fitur Baru di Tahun 2024

Namun pada tahun 2022, aplikasi game yang tidak bergantung pada platform ini ditutup karena penurunan penggunaan, dan sekarang lebih fokus pada pengalaman realitas campuran dan meta trading.

LinkedIn telah mencoba beberapa fitur baru selama bertahun-tahun untuk meningkatkan cara dan jumlah orang yang menggunakan platform mereka agar relevan dengan audiens LinkedIn yang berfokus pada pekerjaan.

Penerjemah: Abdo Faisal
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *