Kejahatan kemarin, sengketa Cipulir hingga kasus keluarga Kalideres

Jakarta (JurnalPagi) – Sejumlah berita hukum dan pidana mewarnai Jakarta pada Jumat (12/9), mulai dari sengketa Cipulir hingga perkembangan meninggalnya satu keluarga di Kalideres menarik untuk dibaca dan diulas.

Rangkuman berita hukum dan kriminal pada Jumat (12/9/12) dan Sabtu pekan ini bisa diulas kembali:

1. Polsek Kebayoran Lama mengusut kasus sengketa di Cipulir

Jakarta (JurnalPagi) – Polisi Divisi Lama Kebayoran (Polesk) melakukan penyelidikan atas perseteruan antara pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.

“Kami sedang menyelidiki kejadian itu, nanti akan kami selidiki dengan memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian,” kata Kampul Vidya Augustiono, Kapolres Kebayoran Lama, saat dihubungi, Jumat.

Pelajari lebih lanjut di sini

2. Polisi mengatakan tidak ada kejahatan atas kematian sebuah keluarga di Calideres

JAKARTA (JurnalPagi) – Penyidik ​​Polda Jaya Metro menyatakan tidak ada tindak pidana dalam kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat.

“Belum ada tindak pidana yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jaya Coombs Metro Paul Hongki Hariyadi di Jakarta, Jumat.

Pelajari lebih lanjut di sini

3. Koroner mengumumkan bahwa sebuah keluarga di Calideres meninggal karena penyakit

Jakarta (JurnalPagi) – Tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Bhayangkara menyatakan satu keluarga beranggotakan empat orang yang meninggal di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat, meninggal karena sakit.

“Kami dapat dengan jelas dan yakin mengatakan bahwa penyebab kematian Pak Rodianto adalah penyakit saluran cerna dan Ibu Reni adalah kelainan payudara,” kata ahli patologi forensik RS Bayankara. Asari M Praalbeda di Jakarta, Jumat.

Pelajari lebih lanjut di sini

4. Sosiolog menolak teori apokaliptik tentang Calideres

JAKARTA (JurnalPagi) – Seorang sosiolog agama menolak teori bahwa kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat, ada kaitannya dengan paham apokaliptik atau aliran sesat tertentu.

“Mereka bukan aliran sesat, apalagi apokaliptik. Mereka manusia biasa yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lain-lain,” kata Jamahari, sosiolog agama di Jakarta, Jumat.

Pelajari lebih lanjut di sini

5. Psikolog mengungkapkan bahwa uang menjadi alasan keluarga Kalidares tidak menguburkan jenazahnya.

Jakarta (JurnalPagi) – Tim psikolog dari Perhimpunan Psikolog Forensik mengungkapkan masalah keuangan menjadi alasan keluarga Kalideres tidak menguburkan anggota keluarganya yang telah meninggal.

Tim menyebutkan, ada beberapa temuan yang menyebabkan mengapa jenazah dalam peristiwa Kalidres tidak disemayamkan oleh anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Pelajari lebih lanjut di sini

Koresponden: Ricky Prayuga
Editor: Ganet Aerospace

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *