Kegiatan diaspora bagi Indonesia untuk menghidupkan Piala Dunia 2022

Doha (JurnalPagi) – Kegiatan rutin yang dilakukan oleh komunitas diaspora menarik perhatian pemerintah Qatar, memberikan kesempatan Indonesia untuk menghidupkan Piala Dunia melalui pentas seni dan platform pameran budaya selama turnamen 2022 untuk berpartisipasi.

Menurut Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hasan, komunitas diaspora Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 22.000 orang relatif aktif melalui sekitar 70 asosiasi di bawah payung Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa).

Duta Besar Ridwan mengatakan pada hari Selasa di Rumah Duta Besar Indonesia di Doha: “Dalam asosiasi ini, ada nama-nama wanita Angklong Indonesia, grup tari Pospa Qinaria, Rumah Seni Al Khor, Rumah Seni Masaeed, dll. .

Ia menambahkan: “Ini menunjukkan kepedulian dan solidaritas masyarakat Indonesia untuk selalu berada di Qatar. Bukan hanya tentang pekerjaan, rumah, sekolah. Tidak, tetapi juga ada komunitas yang positif.”

Brand Lokal Roughneck 1991 Gandeng FIFA World Cup 2022

Dubes Ridwan mengaku kerap merasa begitu aktif sehingga aktivitas komunitas ekspatriat Indonesia terkadang bisa melebihi komunitas ekspatriat lain di Qatar yang jumlahnya puluhan kali lebih banyak dari pemegang paspor Garuda.

Dia menjelaskan, dari total 2,7 juta orang di Qatar, hanya sekitar 400 ribu orang yang merupakan warga negara Qatar dan sisanya adalah pendatang.

Menurut Dubes Ridwan, jumlah imigran terbanyak berasal dari India sekitar 800.000 orang, disusul Pakistan dan Bangladesh. Bahkan pendatang dari negara ASEAN lainnya, Filipina, berada di kisaran 10 kali lipat dari Indonesia, yakni sekitar 250.000 orang di Qatar.

Dia berkata: “Tentu saja ada orang yang berada di bawah kita, tetapi kita tidak termasuk banyak orang, tetapi tingkat dan kualitas aktivitasnya luar biasa.

974 Stadium, Cerminan Semangat Keberlanjutan Qatar untuk Piala Dunia 2022

Kegiatan diaspora ini tampaknya menjadi investasi yang baik bagi upaya promosi dan pencitraan Indonesia di Qatar, termasuk ketika membutuhkan kerjasama berbagai komunitas untuk menghidupkan Piala Dunia 2022.

Anglong dan batik telah dimata-matai oleh mereka (Qatar-red) sebagai salah satu aset budaya unggulan Indonesia yang bisa ditampilkan dalam rangkaian Piala Dunia 2022, kata Ridwan.

 

Seniman Saung Angklung Udjo bersiap tampil di Halaman Al Ibdaa, Kompleks Budaya Katara, Doha, Qatar, Sabtu (26/11/2022). (JurnalPagi/Guilan Galliarta)

Berdasarkan pertimbangan tersebut, KBRI pun memutuskan untuk mengundang Sawang Angklang Ujo dan Rumah Batik Indonesia sebagai perwakilan Indonesia untuk menggelar pameran seni budaya selama Piala Dunia 2022.

Saung Angklung Udjo telah dipentaskan di Pelataran Al Ibdaa Kompleks Budaya Katara di kawasan pesisir Pantai Katara, Doha, pada 18-28 November 2022.

Sementara itu, Rumah Batik Indonesia akan memiliki platform pada pameran bertajuk Exotic Indonesian Batik Heritage Exhibition di Kompleks Katara Gedung 47 Galeri 1 mulai 1 hingga 8 Desember.

Intip Sejarah Piala Dunia di Museum FIFA

Selain itu, Indonesia memiliki perwakilan lain melalui pemain saksofon Budi Wahanu, yang memenangkan panggung dan duet dengan putrinya Fadila Katarina, untuk tampil mulai 20 November hingga 2 Desember di beberapa tempat akomodasi penggemar serta dekat Stadion Lusail dan Stadion Internasional Khalifa. .

Karena kehadiran anak negeri, Dubes Ridwan mengaku sering bercanda bahwa meski timnas absen, Indonesia tampil menjadi negara ke-33 peserta Piala Dunia 2022.

Pada akhirnya, dia berkata: Memang benar kami tidak bersaing di antara 32 tim, tetapi kami adalah “tim” ke-33 yang hadir di semua tempat dan Insya Allah kami tidak terkalahkan di semua kompetisi.

Qatar ubah salah satu taman tertuanya menjadi festival penggemar FIFA

Pengkhotbah: Gilang Galliarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *