Jenis risiko asuransi dan solusi mengatasinya

Jakarta, duniafintech.com – Dalam hidup, setiap orang pasti akan menghadapi berbagai jenis risiko, sehingga perlu mengenal beberapa jenis asuransi.

Sebagaimana diketahui, risiko sendiri dapat berupa risiko, akibat atau akibat dari suatu proses atau peristiwa yang tidak pasti. Namun setiap risiko berbeda-beda, sehingga jenis risiko yang akan Anda hadapi dalam asuransi juga berbeda-beda.

Baca juga: Panduan memahami asuransi dan cara mengelolanya

Penting untuk mengetahui perbedaan risiko pada asuransi ini dan cara mengatasinya.

Apa yang dimaksud dengan risiko dalam asuransi?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, risiko dalam hal ini yang disebut asuransi adalah segala kemungkinan negatif yang mungkin menimpa seseorang atau kelompok tertentu sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Beberapa dampak negatif ini termasuk kecacatan, kematian, dan kerugian finansial. Secara umum, risiko dalam asuransi dapat timbul dari aktivitas pribadi seperti bepergian untuk kesenangan atau aktivitas komersial seperti bekerja di pabrik.

Baca jugaKetahui jenis risiko yang ditanggung oleh asuransi jiwa sebelum membeli

Jenis risiko dalam asuransi

Jenis-jenis risiko dalam asuransi tidaklah sama atau bisa dikatakan sangat berbeda dari segi karakteristiknya sehingga cara untuk meminimalisirnya juga sangat beragam. DuniaFintech membahas jenis-jenis risiko dalam asuransi dan solusi untuk mengatasinya secara lebih mendalam sebagai berikut:

  1. risiko bersih (risiko bersih)

Jenis risiko yang pertama dan paling umum dalam asuransi adalah risiko murni, yaitu risiko Anda akan menderita kerugian jika terjadi kecelakaan. Sebaliknya jika hal ini tidak terjadi maka tidak akan merugikan Anda. Misalnya saja kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan kebangkrutan usaha.

Oleh karena itu, cara paling tepat untuk mengatasi risiko semacam ini adalah dengan melakukan langkah preventif sejak awal, misalnya dengan membuat rencana darurat. Meski sangat sulit dilakukan, Anda juga bisa mendapatkan perlindungan lebih dari asuransi umum.

  1. risiko spekulatif (risiko spekulatif)

Berbeda dengan risiko tipe 1 dalam asuransi, risiko spekulatif tetap berpotensi mendatangkan keuntungan bagi seseorang. Contoh yang paling populer adalah investasi saham, karena seorang investor bisa untung atau rugi di pasar saham.

Lalu, bagaimana dengan upaya pencegahannya? Sebaliknya, telitilah dengan cermat laporan keuangan emiten dan praktik perusahaan sebelum berinvestasi. Alternatif lainnya adalah menunda keputusan berinvestasi hingga Anda mengamati terlebih dahulu perubahan harga sahamnya.

  1. risiko khusus

Risiko spesifik adalah jenis risiko berikutnya dalam asuransi yang hanya berdampak pada satu orang. Misalnya, orang lain tidak akan merasakan dampak negatif langsung dari kejadian yang menimpa Anda saat Anda kehilangan pekerjaan atau menjadi korban perampokan.

Tindakan preventif terhadap risiko murni juga dapat menjadi solusi untuk mengatasinya. Alternatifnya, Anda juga dapat mencoba mencari perlindungan tambahan dari asuransi publik untuk individu dan karyawan.

  1. Risiko fundamental (risiko fundamental)

Salah satu jenis risiko dalam asuransi ini berbanding terbalik dengan risiko khusus yang disebut dengan risiko dasar. Bahaya dasar ini dapat berdampak pada lingkungan sekitar atau bahkan seluruh masyarakat, sedangkan bahaya spesifik hanya merugikan satu individu saja. Contoh risiko yang mendasar adalah ketika terjadi bencana alam seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi, tentu banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, bahkan mengalami luka-luka.

  1. Risiko individu (risiko individu)

Jenis risiko berikutnya dalam asuransi adalah risiko individu, yang kemungkinan besar tidak mempunyai dampak jangka panjang. Misalnya, risiko orang tersebut menargetkan seseorang akan memengaruhi kemampuannya menghasilkan uang atau jumlah asetnya. Secara umum dipahami bahwa risiko ini mencakup peristiwa yang menyebabkan kecacatan serius atau kematian dan membuat seseorang tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.

  1. Risiko properti

Berbagai jenis risiko properti berfokus pada keadaan suatu objek, bukan risiko individu yang hanya dirasakan secara langsung dalam kaitannya dengan kondisi fisik dan mental individu. Biasanya, risiko properti ini mengacu pada kerugian akibat kehilangan, kerusakan, atau pencurian barang fisik seperti rumah atau barang berharga. Ada dua jenis risiko properti, kerugian langsung dan tidak langsung.

  1. Risiko tanggung jawab

Terakhir, risiko asuransi yang ada untuk menutup kerugian yang disebabkan oleh tindakan pihak lain, yaitu jenis risiko tanggung jawab. Misalnya, suatu unit usaha yang tidak menerima jumlah yang disepakati dari penjual berhak meminta ganti rugi berdasarkan ketentuan polis asuransi umum perusahaan. Contoh lainnya adalah ketika Anda menabrak orang lain saat mengemudi dan Anda harus membayar biaya pengobatan atau biaya kendaraan.

Setelah mengetahui jenis risiko yang mungkin menimpa Anda atau bisnis Anda, kini Anda dapat memilih asuransi yang paling cocok untuk menanggung berbagai kerugian tersebut.

Baca juga: Risiko yang ditanggung asuransi jiwa, ini daftarnya

Baca terus berita terkini FinTech dan Crypto Indonesia hanya di duniafintech.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *