Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis untuk memberikan pelayanan kesehatan

JAKARTA (JurnalPagi) – Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Mohammad Adeeb Khamidi mengatakan, Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi populasi 280 juta jiwa.

Angka tersebut diperoleh dengan mengacu pada target rasio antara dokter spesialis dan penduduk, yakni 0,28 per 1000 penduduk.

Jika kita menggunakan target yang kita jadikan acuan sebesar 0,28 per 1.000 penduduk, maka dibutuhkan total 78.400 dokter spesialis untuk penduduk Indonesia yang berjumlah 280 juta jiwa, kata Adib dalam obrolan online, Kamis.

Kerjasama RS Nunukan-RSAB dalam Program Pengiriman Dokter Spesialis

Berdasarkan data IDI pada Desember 2023, Indonesia memiliki 47.454 dokter spesialis dengan rasio 0,17 per 1.000 penduduk, sehingga masih kekurangan 30.946 dokter spesialis.

Adib mencatatkan beberapa daerah dengan jumlah dokter spesialis terbanyak antara lain DKI Jakarta (8.787 dokter), Jawa Barat (6.293 dokter), Jawa Timur (6.234 dokter), dan Jawa Tengah (4.574 dokter).

Adib mengatakan, namun jika melihat rasio dokter terhadap jumlah penduduk, Jabar dan Jatim masih kekurangan dokter spesialis.

“Kalau kita lihat proporsi daerah-daerah tersebut, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara punya proporsi yang besar. Tapi kalau bicara proporsi terhadap jumlah penduduk, bisa dikatakan bahwa di Jawa “Di Jawa Barat dan Jawa Timur masih kekurangan dokter spesialis.”

RSUD Tangerang Tambah Dokter Spesialis untuk Rawat Pasien Obesitas

Menurut Adib, banyaknya dan rasio dokter terhadap jumlah penduduk di beberapa daerah, khususnya DKI Jakarta, karena daerah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan mudah dijangkau.

“Setelah itu dari sisi pendidikan anak, infrastruktur, pertumbuhan investasi kesehatan dari sisi fasilitas kesehatan masih tinggi di Jakarta,” jelasnya.

Selain itu, pembangunan rumah sakit baru juga dinilai menjadi faktor tingginya jumlah dokter spesialis di Jakarta.

Dikatakannya, faktor ini juga berlaku di daerah lain, sehingga pembangunan puskesmas akan menambah tenaga kerja di bidang kesehatan.

Adib mengatakan, jika nilai ekonominya tinggi dan banyak rumah sakit yang didirikan, maka tenaga kesehatan akan tertarik pada satu daerah.

Menkes jelaskan cara percepatan produksi dokter spesialis

Koresponden: Farhan Arda Nograha
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *