Hari Kesehatan Dunia 2024, layanan JKN meningkat menjadi 606,7 juta pada tahun 2023.

Jakarta (JurnalPagi) – Kepala Humas Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Rizki Anugra mengatakan, dalam upaya mewujudkan hak atas kesehatan di Hari Kesehatan Dunia 2024, program layanan JKN dari BPJS baik layanan sehat maupun sakit , 606,7 juta Penggunaan meningkat pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, terdapat 1,6 juta penggunaan layanan per hari, atau 606,7 juta penggunaan dalam setahun. Pemanfaatan layanan tersebut baik untuk pelayanan kesehatan maupun pelayanan pasien, kata Perwakilan BPJS Kesehatan Rizzky dalam wawancara tertulis, Senin.

Ia mengatakan peningkatan penggunaan JKN pada tahun 2023 juga disebabkan oleh peningkatan jumlah masyarakat Indonesia yang mengikuti JKN setiap tahunnya. Tercatat lebih dari 269 juta orang atau lebih dari 96% penduduk Indonesia menjadi peserta program JKN.

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Orang Terlindungi Program JKN

Untuk menjamin hak masyarakat atas kesehatan, pemerintah telah mewajibkan setiap penduduk Indonesia untuk mengikuti JKN sejak 10 tahun lalu, termasuk WNA yang berada di Indonesia untuk bekerja minimal 6 bulan.

Program JKN telah memberikan banyak dampak positif, artinya seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat miskin atau kurang beruntung, kini dapat mengakses layanan kesehatan tanpa terbebani biaya.

Dikatakannya: “Dampak lainnya adalah meningkatnya angka harapan hidup, peningkatan kualitas dan standarisasi pelayanan kesehatan Indonesia, menggerakkan roda perekonomian, perubahan layanan kesehatan digital, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih sehat.”

Anggota DPR ingatkan pemudik pastikan BPJS Kesehatan aktif saat mudik

BPJS Kesehatan juga terus melakukan inovasi untuk menjamin perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia, seperti kemudahan pengelolaan dengan Mobile JKN, PANDAWA, BPJS Kesehatan Center 165. Selain itu, antrian online juga mengurangi waktu tunggu layanan. Utama 6 jam hingga 2,5 jam.

Menurut Rizki, inovasi lainnya adalah dengan adanya layanan akses jarak jauh khususnya di wilayah 3T (masalah, perbatasan, terluar) sehingga layanan kesehatan tidak lagi terbatas secara geografis. Akses rekam medis peserta dengan i-Care JKN dan Janji Pelayanan JKN juga menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Rizki mengatakan, pelatihan juga dilakukan dengan berbagi tugas dengan pemerintah untuk menggalakkan upaya preventif dan mendorong masyarakat menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mencegah meningkatnya penyakit tidak menular seperti stroke dan jantung.

BPJS Kesehatan Buka Posko Kesehatan Mudik di Pelabuhan Makassar

“Mendorong peserta JKN untuk menjalani pemeriksaan riwayat kesehatan, memberikan Prolanis kepada peserta yang menderita penyakit kronis, dan melibatkan semua pihak untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang hidup sehat,” kata Rizky.

Koresponden: Fitrah Asy’ari
Redaktur : Siti Zulikha
Hak Cipta © JurnalPagi 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *