Distribusi indeks komunitas digital harus diaktifkan di daerah

Itu harus seimbang

Jakarta (JurnalPagi) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan disparitas atau disparitas Indeks Masyarakat Digital (IMD) antar daerah di Indonesia saat ini tinggi, sehingga perlu diimbangi melalui program yang berbeda agar distribusinya lebih merata. .memilikinya.

Menkominfo menyampaikan, “Perbedaan indeks komunitas digital Indonesia sangat besar. Sangat besar antara satu wilayah dengan wilayah lain, maka tantangannya adalah bagaimana menyeimbangkannya agar indeks komunitas digital merata di Indonesia. ” ” Johnny J. Platt di Jakarta, Selasa.

IMD sendiri merupakan kelanjutan dari capaian Forum G20. Tujuannya untuk mengukur dan mengidentifikasi kondisi masyarakat digital di 514 wilayah dan kota di Indonesia.

IMD terdiri dari empat pilar penyusun yaitu infrastruktur dan ekosistem, keterampilan digital, pemberdayaan dan lapangan pekerjaan.

Johnny menjelaskan, pada tahun pertama pengukuran, pada tahun 2022, IMD Indonesia adalah 37,8 dari skala 1 sampai 100. Oleh karena itu, menurutnya Indonesia masih perlu berbenah dalam berbagai aspek terkait masyarakat digital.

Kepala Badan Litbang Sumber Daya Manusia Cominfo Hari Bodiarto menambahkan, pilar infrastruktur dan ekosistem mendapat skor 40,24, pilar keterampilan digital 49,35, pilar pemberdayaan 22,06, dan pilar digital 40,35.

IMD Indonesia (IMDI) terbesar diraih oleh kota Denpasar dengan skor 54,70. Untuk pilar infrastruktur dan ekosistem, kota mendapat skor 49,97, sedangkan pilar keterampilan digital mendapat skor 78,93, pilar pemberdayaan 35,17, dan pilar pekerjaan 54,10.

Sedangkan Provinsi Bali sendiri memperoleh skor IMDI ​​sebesar 47,96, dengan skor 45,03 untuk pilar infrastruktur dan ekosistem, 69,10 untuk pilar keterampilan digital, 26,37 untuk pilar pemberdayaan dan 51,24 untuk pilar pekerjaan.

“Di Provinsi Bali skornya 47,96, bukan skor tertinggi. Tapi Denpasar sangat tinggi dibandingkan provinsi dan kota lain. Hal ini menunjukkan Kota Denpasar lebih efisien dalam menggunakan teknologi digital dibanding provinsi dan kota lain.” kata Hari

Ditambahkannya: “Artinya di provinsi Bali sendiri, apakah kolom pertama, kedua, ketiga atau keempat tidak terdistribusi secara merata.

Hari melanjutkan, IMDI ​​terendah ada di Provinsi Maluku Utara dengan skor 20,90. Di provinsi, unsur infrastruktur dan ekosistem mendapat nilai 32,61, unsur keterampilan digital 18,18, unsur pemberdayaan 6,60, dan unsur pekerjaan 28,96 poin.

Johnny mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penelitian terkait IMDI ​​setiap tahun dan memberikan rekomendasi kebijakan ke depan untuk diterapkan atau diperbaiki agar lebih tepat sasaran.

“Polarnya ada empat. Mana yang tinggi, mana yang rendah, harus berimbang. Dan antar daerah, mana indeks tinggi, mana indeks rendah, itu juga harus berimbang,” kata Johnny.

Kemenkominfo Pastikan Ketersediaan Broadband Libur Natal dan Tahun Baru

Warga Jatim Diimbau Segera Pasang STB Sebelum ASO 20 Des

Literasi digital penting untuk perlindungan data pribadi

Pembicara: Sochi Nurhaliza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *