BMKG Kupang menyebut 14 gempa susulan terjadi di Amarasi Selatan

Kupang (Antara) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang mengumumkan 14 gempa susulan terjadi di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Sampai saat ini, menurut hasil pemantauan BMKG, telah terjadi 14 gempa susulan di Amarasi Selatan setelah gempa utama 5,5 skala richter yang terjadi Minggu (20/11) lalu,” kata Terry Weibo, Koordinator Pemantauan BMKG Kupang. Kupang, Selasa.

Ia mengatakan, Hasil pantauan gempa pada Minggu (20/11) pukul 21.49 WITA dengan kekuatan 5,5 skala Richter, 51 km tenggara kota Kupang, sejauh ini telah terjadi 14 kali gempa susulan, serta intensitas dan jumlahnya gempa susulan selama tiga gempa susulan Itu hari ini. menurun

Intensitas gempa susulan tertinggi adalah 4,0 dan terendah adalah 2,6.

Ia menjelaskan tentang gempa susulan yang terjadi delapan kali pada hari pertama, pada hari kedua (5) dan pada hari ketiga (1).

Pemkab Kupang salurkan bantuan untuk korban gempa

Menurutnya, daerah yang dekat dengan pusat gempa biasanya menimbulkan dampak, termasuk kerusakan rumah warga.

Menurutnya, setelah gempa utama, biasanya ada gempa susulan di pusat gempa untuk mencari keseimbangan baru.

Teri Wibowo mengatakan: “Intensitas gempa memang menurun, tapi tentunya harus waspada.”

Ia berharap masyarakat di wilayah Kupang memperhatikan struktur tanah saat membangun rumah agar tidak mudah rusak saat terjadi gempa.

Dia berkata: Beberapa rumah yang rusak di Amarasi Selatan dibangun di lereng tebing, sehingga ada kemungkinan besar kerusakan jika terjadi gempa.

Ia mengatakan: Masyarakat Amarasi Sultan yang rumahnya rusak sebaiknya memperbaiki rumah yang rusak sebelum direlokasi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Ia menambahkan, tim BMKG Kupang sudah turun ke lokasi gempa di wilayah Amarasi Selatan untuk melakukan survei mikrotom.

30 rumah rusak akibat gempa di wilayah Kupang
Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang Kota Kupang.

Pengkhotbah : Benediktus Seridin Solo Jahang
Editor: M. Hari Atmoko
Hak Cipta © ANTARA 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *