JAKARTA (JurnalPagi) – Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan, Uita Doi Siwerda mengatakan: Titik Membaca digital dapat menjadi upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk alat daripada buku.
Jadi, kata dia, pihaknya berencana menambah lagi Titik Pembacaan digital hingga level RW.
“Kami akan menambahkan Titik Pembacaan digital ke RW sudah dimulai di beberapa titik,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Maksum Asmasari, Kepala Perpustakaan Jakarta Selatan, menambahkan: Titik Pembaca digital dapat diakses hingga radius 200 meter. Semoga nanti mereka semua punya RW Titik Pembacaan digital
Hatifeh: Perempuan harus punya literasi digital untuk mencegah kejahatan
Sari menambahkan: “Jadi radius 200 meter bisa terbaca. Beberapa judul buku akan tersedia dari penerbit yang berbeda. Ada banyak pekerjaan, segala macam hal.”
Kata Sari di Jakarta Selatan sendiri Titik Pembacaan digital baru tersedia sebagai uji coba di kantor walikota dan Raghunan.
Meskipun akan ditambahkan Titik Bacaan digital, kata Evita, ada taman baca Luring Hal itu masih sangat dibutuhkan karena menurutnya dari situ masyarakat bisa saling berinteraksi dan berbagi ilmu.
“Tentu masih dibutuhkan. Taman belajar ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga ada interaksi, ada arisan,” kata Oita.
Terkait status literasi masyarakat di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan, Evita mengatakan masih meningkat berkat program dan inisiatif yang telah dilaksanakan.
Program dan gerakan yang dimaksud antara lain Inisiatif Keluarga Literasi Intensif (IKRA) yang diadakan setiap tiga bulan di Jakarta Membaca, dimana peserta diminta untuk menyelesaikan tantangan membaca melalui selebaran yang disiapkan
“Jadi ada Pertunjukan jalan Pergi ke kegiatan sekolah, misalnya literasi dan sains yang menyenangkan. Itu sebabnya kami datang ke sekolah, kami mengajak anak-anak untuk membaca, kami juga melakukannya Sains yang menyenangkan “Jadi dengan membaca kita bisa melakukan kegiatan sains yang sederhana dan sangat populer.”
Akolaku berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan digital
Literasi digital penting untuk perlindungan data pribadi
Literasi digital adalah langkah awal untuk mencegah kekerasan “online” anak
Pembicara: Sochi Nurhaliza
