JAKARTA (JurnalPagi) – Pembuat konten wanita yang juga seorang dokter, Dr. Amira, SpOG, menceritakan bagaimana konten kesehatan yang dibagikan di media sosial memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat di daerah terpencil di Papua, tempatnya bekerja.
Amira, satu-satunya dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Fakfak, Papua Barat, mengatakan dalam webinar bertajuk “Dari Perempuan, Untuk Perempuan,” “Seorang tenaga medis bisa sukses di masyarakat bukan karena lamanya waktu yang dibutuhkan, tapi karena seberapa terdidiknya dia.” menjadi.” Oleh TikTok, Jumat (19/4).
“Karena ketika masyarakat bisa mengamalkan apa yang dijelaskan, maka itulah ilmu terbaik yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Amira.
Ia menambahkan: “…dan cara mengamalkan ilmu adalah melalui platform digital, yang menurut saya sedang sangat berkembang.
YouTube Rilis Serial Dokumenter Tentang Content Creator Wanita
Mensos Minta Produsen Konten Tak Takut Mencoba Hal Baru
Ketika Hari Kartini tiba, tidak hanya untuk menghormati perjuangan para perempuan hebat di masa lalu, namun juga untuk mengakui kontribusi luar biasa berbagai bentuk pengabdian kepada perempuan di zaman modern, termasuk perempuan pembuat konten.
Amira mengatakan, Media sosial merupakan salah satu perantara informasi yang paling efektif dalam kondisi terbatasnya akses dan edukasi di bidang eksternal. Ia rutin mengajarkan tentang kesehatan dalam bentuk konten video yang ia bagikan di media sosial.
Karena kemasannya yang menarik dan mudah dipahami, konten ini memberikan dampak besar bagi masyarakat Fakfak dengan menggunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan isu-isu penting kesehatan.
Menurut Amira, secara umum internal masyarakat sulit mengakses dan minim pendidikan mengenai masalah kesehatan. Saat ini, selain hiburan, mereka menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi.
Hal tersebut dirasakan Dr Amire ketika pasien datang dan menceritakan bahwa mereka mengunjunginya setelah menonton konten edukasi, yang berarti kesadaran akan pentingnya kesehatan mulai meningkat.
“Karena sulitnya masyarakat Papua untuk berobat ke dokter dan melaporkan keluhannya, biasanya mereka baru datang jika sudah berkali-kali gagal berobat ke dukun dan sebagainya. “Jadi kalau mereka bisa mendatangi wartawan karena informasi (konten) yang kita berikan, alhamdulillah mereka dapat pesannya,” ujarnya.
Ada sekitar 42 ribu perempuan di wilayah Fakfak dan Amira adalah satu-satunya dokter kandungan di sana.
Selain dedikasinya untuk Papua Barat, ia juga aktif membagikan konten kesehatan reproduksi dan edukasi kehamilan di platform TikTok dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan, tentang kesehatan seksual.
RA Kartini Juara Nasional Favorit Frislly Herlind
Fotografi Membuat Sandriani Parmani Terbang Tinggi
Mencapai kesetaraan tanpa perlu poin
Koresponden: Pamela Sakina
Diedit oleh: Zita Mirina
Hak Cipta © JurnalPagi 2024