Pemkot Jakarta Timur mengimbau warga mewaspadai demam berdarah saat musim hujan

JAKARTA (JurnalPagi) – Pemerintah Kota Jakarta Timur meminta seluruh warga di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan.

Wali Kota Jakarta Timur Mohammad Anwar mengatakan wabah demam berdarah bisa meningkat saat musim hujan karena daerah tersebut merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

“Waspada ancaman DBD saat musim hujan akibat perkembangbiakan jentik nyamuk. Masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan lingkungan,” kata Mohammad Anwar di Jakarta, Jumat.

Anwar juga meminta warganya untuk rutin membuang sarang nyamuk (PSN) di dalam dan sekitar rumah mereka.

Dikatakannya, PSN merupakan langkah preventif dalam penanganan DBD. PSN dapat dilakukan secara mandiri atau menggunakan alat pemantau jentik (jumantik).

Tak hanya itu, walikota juga mengimbau warga untuk mewaspadai penularan Covid-19, termasuk XBB galur baru saat musim hujan.

“Keduanya harus menjadi perhatian masyarakat untuk mencegah penularan. Protokol kesehatan untuk melengkapi vaksinasi tetap menjadi kunci pemberantasan penularan,” kata Anwar.

Pemkot Jaktim melakukan PSN untuk prediksi DBD di Duren Sawit.

Pemkot Jaktim Ajak Warga Prediksi DBD dengan Menjadi Jumantik Mandiri

Sementara itu, Menteri Kota Jaktim Freddy Setiawan mengatakan, upaya bersama harus dilakukan semua pihak untuk mencegah penularan DBD, COVID-19, dan bencana saat musim hujan.

“Ini penilaian kerja kita bersama. Dari segi kesehatan hingga pengendalian banjir menghadapi musim hujan,” ujar Ferdi.

Pemkot Jakarta Timur mengintensifkan kegiatan PSN di seluruh wilayah sebagai upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) yang kerap terjadi saat musim hujan.

Wali Kota Jaktim juga telah meminta kepada seluruh Kasubag, Kasubag, Kasubag, dan kelurahan se-Jaktim untuk mengaktifkan kembali PSN di wilayahnya masing-masing.

Tujuh kecamatan di Jakarta Timur (Jawa Timur) yang rawan penyakit itu antara lain Cakung, Duren Sawit, Kramat Jati, Ciracas, Cipayung, Jatinegara, dan Pasar Rebo.

Koresponden: Yogi Rachman
Editor: Seri Moriono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *